Abu-abu(Root x Reader)

285 28 3
                                    

"[Y/N]-chan, tunggu!"

"Ya? Ada apa Root-kun?"

"Aku...sebenarnya, aku...i-itu...eh..."

"Katakan saja, aku akan mendengarkanmu kok"

"S-su-suk-suka...."

"Suka??"

"...Aku menyukaimu, [Y/N]-chan! Aku janji aku tidak akan pernah melukaimu, dan aku yakin aku pasti bisa membuatmu bahagia! Jadi...Maukah kau menjadi pacarku?"

"...Ya"

Root PoV
.
.
.
Namaku Root. Dan layaknya pemuda pada umumnya, aku juga merasakan yang namanya jatuh cinta. Aku telah jatuh cinta pada salah seorang gadis di kelasku. Namanya [F/N]. Dia memang hanya seorang gadis biasa. Tapi...entahlah, di mataku dia berbeda dari yang lainnya.

Ah, tapi tentu saja bukan berbeda dalam artian buruk! Eh...bagaimana menjelaskannya ya? Aku sendiri juga tidak begitu mengerti...

Tapi yang jelas, senyumannya mampu membuat jantungku berdegup kencang, suaranya juga selalu terdengar manis di telingaku membuatku ingin mendengarnya lagi dan lagi, saat berada di dekatnya, ada perasaan asing yang belum pernah ku rasakan sebelumnya, dan saat aku jauh darinya, rasanya seperti ada sesuatu yang hilang.

Dan seiring berjalannya waktu...Akhirnya aku tahu perasaan apa ini. Akhirnya aku tahu kalau aku menyukainya.

Karena itulah minggu lalu aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku. Dan tanpa ku duga dia langsung menerimanya.

Tentu saja aku senang. Tapi aku merasa ada yang aneh dengannya. Dia terlihat seperti... hampa? Kosong? Aku juga tidak begitu yakin. Hanya saja...ia hanya tersenyum simpul saat menerimaku.

Kami pun menjadi sepasang kekasih.

Tapi entah mengapa masih terasa sulit bagiku untuk menggapainya, padahal dia sudah dekat denganku.

____________________________________

Saat ini aku dan [Y/N]-chan sedang berada di taman hiburan. Aku memberanikan diri untuk mengajaknya berkencan dan dia menerimanya.

"[Y/N]-chan, mau beli permen kapas?" Tanyaku.

"Boleh" Jawabnya singkat.

Aku menarik lembut tangannya lalu membeli satu permen kapas dengan ukuran sedang.

Hmm...sebenarnya aku ingin mencoba menyuapinya tapi...memangnya boleh? Ah, tapi sekarang dia telah menjadi pacarku kan? Jadi, itu hal yang wajar kan?

"[Y/N]-chan, mau ku s-suapi...?" Tanyaku dengan wajah yang dapat dipastikan sudah memerah.

"Boleh" Jawabnya dengan anggukan kecil.

Dengan perasaan senang, gugup, bercampur malu yang menjadi satu aku pun menyuapinya.

Tapi...dia terlihat biasa saja.

...Apakah hanya aku saja yang merasakan ini?

Aku pun mencoba untuk menepis berbagai pikiran negatif yang mulai bermunculan dan mengajaknya untuk menaiki berbagai wahana.

Our Stories [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang