Our Stories [Complete]

Aku atau Dia?(Nanamori x Reader)

Terima kasih banyak atas requestnyaa><
Semoga terhibur dan tidak terlalu mengecewakan yaa^^

____________________________________

[Y/N] PoV
.
.
.
Aku hanya terdiam melihatnya dari bangkuku saat ia dikerumuni oleh para penggemarnya. Ku akui dia memang populer, dan wajar saja dia mempunyai banyak penggemar.

Tapi yang membuatku terganggu ialah, kenapa dia diam saja saat para penggemar wanitanya itu memeluknya bahkan mencium pipinya? Dan lagi kenapa dia tampak menikmati itu semua?

Padahal dia selalu terlihat risih saat aku memeluknya, tapi kenapa dia terlihat senang saat dipeluk oleh mereka? Sebenarnya yang kekasihnya itu aku atau mereka sih?

Namaku [F/N], sebut saja [Y/N]. Aku adalah seorang kekasih dari seorang idola di sekolahku yang bernama Nanamori.

Awalnya dia juga merupakan murid biasa, hanya saja begitu dia membentuk klub musik lalu membentuk sebuah band, dia dan para anggotanya jadi sering naik keatas panggung dan sejak saat itulah masa kepopulerannya dimulai.

Setelah selesai dengan para penggemarnya dia pun duduk di bangkunya yang berada di hadapanku.

"Huft... Akhirnya selesai juga" Ucapnya.

Aku hanya diam tanpa memberinya tanggapan. Aku bahkan mengalihkan pandanganku kearah jendela menatap pemandangan langit biru.

"[Y/N]-chan? Kau kenapa?" Tanyanya.

"Apanya?" Tanyaku balik tanpa melihat kearahnya.

"Sikapmu berbeda dari biasanya. Kau marah padaku?" Tebaknya.

Aku beralih menatap kedua iris ungunya yang juga sedang menatapku. "Naa-kun"

"Ya? Ada apa? Katakan saja" Ucapnya lembut yang menggenggam kedua tanganku yang ku letakkan diatas meja.

Ah... Lagi-lagi dia menunjukkan sifat lembut dan perhatiannya yang selalu berhasil meluluhkanku. Jika sudah begini aku jadi ragu untuk mengatakannya.

"Apakah kau mencintaiku?" Tanyaku yang menatap lurus kedua matanya.

"Tentu saja" Jawabnya yang tersenyum lembut padaku.

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Ada apa?" Ia kembali bertanya.

"Tadi aku melihat semuanya. Kau yang dipeluk dan dicium oleh para penggemar wanitamu, aku melihatnya dengan jelas" Jawabku.

"...Aku mengerti, kau cemburu ya?" Tebaknya.

Aku hanya mengangguk singkat. Ya, aku memang cemburu. Aku cemburu dengan para penggemarnya yang bisa memeluknya bahkan mencium pipinya sedangkan aku hanya bisa menggenggam tangannya.