09

591 70 15
                                    

Hugo bersandar pada punggung kursi kerjanya. Tadi setelah pergi mengunjungi rumah sakit sang istri dirawat. Hugo dibuat pusing akan sifat Irene yang terlihat sangat ketakutan terhadap squishy yang bertemu dengan ayahnya.

Tetapi saat dia ditanya kenapa wanita itu sangat ketakutan jika squishy bermain bersama sang ayah, wanita itu justru lebih memilih untuk tidak mengatakan hal apapun.

Berbeda dengan Irene yang memilih untuk bungkam. Sebuah jawaban tak terduga dia dapatkan dari sang ayah. Ya, Woojun mengakui jika ia sangat mengenal wanita berstatus ibu dua orang anak tersebut.

Woojun mengatakan, "Jangan lagi dekati wanita itu. Dia tidak pantas untukmu, lagi pula kau juga sudah memiliki Soojung. Gadis baik dan lemah lembut, tidak ada yang tidak bisa Soojung lakukan. Soojung miliki segalanya untukmu, kau harus ingat itu."

Setelahnya sang ayah -Woojun- menempuk pelan pundak sang anak, dan berjalan berlalu meninggalkan Hugo dengan penuh teka-teki. Hugo yang mengingat kejadian itu, hanya bisa membuang napas lelahnya.

Dipersekon selanjutnya dia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit ruang kerjanya sambil bergumam. "Apa yang sebenarnya mereka coba sembunyikan dariku? Kenapa yang satu mengatakan mengenal, sedangkan yang satunya mengatakan tidak? permainan macam apa yang sedang mereka coba mainkan dibelakang ku?" lalu kemudian ia kembali menengapkan tubuhnya.

Tak lama tangannya meraih ponsel miliknya, dan saat ponsel itu sudah berada ditanganya. Ia langsung saja menekan angka 2 pada layar ponselnya, untuk menghubungi seseorang disebrang sana.

Saat sambungan telepon itu tersambung, Hugo memasang ekspresi wajah serius dan tegasnya. Lalu kemudian, Hugo berucap.

"Aku ingin kau segera mencarikan sebuah informasi untuku, tentang aktifitas apa saja yang Komisaris Han lakukan selama lima tahun belakangan ini? dan juga, temukan siapa saja orang-orang yang dia temui selama lima tahun belakangan ini? ingat, lakukan tanpa satu kesalahan apapun dan tanpa diketahui oleh ayahku."

"Kau itu kenapa? apa yang terjadi pada dirimu? tumben sekali, kau menelepon dan memintaku untuk mencarikan informasi aktifitas rahasia yang dilakukan oleh komisaris Han? Apa kau sedang mencurigai ayah mu sedang melalukan hal yang tidak biasa dibelakangmu?"

"Huh, sepertinya.. Dan aku hanya tak yakin soal ini."

"Hm.. baiklah, aku akan segera mencari tahu informasi aktifitas rahasia pribadi soal ayahmu tanpa satu kesalahan."

"Kalau begitu, aku akan tunggu kabar baik darimu." Finalnya, lalu kemudian ia memutuskan sambungan tersebut.

Ia mendongakkan kembali kepalanya saat denyutan dikeningnya semakin terasa sakit. Dan tanpa disadari rasa kantuk perlahan mulai datang.

Kelopak mata Hugo mulai memberat, sehingga membuat mata Hugo mulai memejam. Saat baru saja setengah jam berlalu, Hugo mulai merintih.

Keringat dingin mulai membasahi wajahnya, hingga tanpa sadar ia berucap dalam tidurnya.

"Jangan, aku mohon jangan melompat ke sana.." kepalanya bergerak gusar di atas sandara kursi di sana. "Maafkan aku.. Please.. huh.."

Ya, sebuah mimpi buruk yang menjadi momok menakutkan untuk Hugo itu kembali datang saat Hugo sedang tertidur. Seolah ia tak ingin memberi ruang untuk Hugo beristirahat barang sejenak.

Pria itu terus saja bergerak gusar dengan mata terpejam. Hingga tak lama, Hugo berteriak dan ia terbangun dari tidurnya.

"JANGAN!! hosh.. hosh.." dengan napas yang terputus-putus, Hugo berusaha menetralkan napasnya kembali.

HOLD YOU TIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang