Hugo kini tengah melipat baju-baju milik sang istri. Karena pasalnya hari ini, sang istri sudah resmi dibolehkan pulang ke rumah. Soojung keluar dari bilik kamar mandi, bajunya sudah ia ganti dengan baju rumahan.
Senyumannya kian melebar kala memandang dirinya dari depan cermin. Dia bergerak ke kanan dan ke kiri untuk bersolek di sana.
Hingga tak lama dia berkata, "Bagaimana dengan penampilan ku hari ini sayang? apa aku cantik dengan pakaian ini?"
Hugo hanya mengangguk sebagai jawabannya. Soojung yang melihat itu, dia mencebikkan bibirnya kesal. Dan tak lama kembali berkata, "Tak bisakah kau menjawabnya dengan perkataanmu itu, bukan malah dengan anggukan mu?"
Hugo mendesah pendek, lalu tak lama dia menaruh benda yang hendak akan dimasukan ke dalam tas sang istri. Sebelum akhirnya berkata, "kau itu sudah cantik, untuk apa kau masih bertanya padaku."
Soojung berdecak. "Ck, tapi kan aku mau dengar pujian dari mulutmu secara langsung." katanya dan di akhir dia mengerucutkan bibirnya.
Hugo memejamkan matanya sejenak, lalu kemudian pria itu tersenyum dan berkata. "Kau sangat cantik hari ini istriku, bagaikan sekuntum bunga yang sedang mekar."
Setelah mendengarkan perkataan sang suami, bukannya ia merasa sangat senang. Tapi justru, dia malah membalas ucapan sang suami dengan rasa tak percaya.
"Kau bohong, kau pasti melakukan itu dengan tidak ikhlas kan. Bahkan kau mengatakan hal itu dengan penuh kebohongan." ambeknya.
"Terserah!" ucap Hugo final pada akhirnya.
Dan itu semakin membuat bibir Soojung mengerucut lebih jauh dengan pipi yang dia gembungkan. Sedangkan Hugo hanya bisa menggeleng pasrah.
Ya, dia menyerah akan sifat manja sang istri jika sudah berkata seperti itu. Setibanya dirumah besar milik keluarga Hugo, Soojung menghentakkan kakinya kesal.
Hugo keluar dari dalam mobilnya, dan berjalan menuju bagasi mobil untuk mengambil beberapa barang yang dibawa dari rumah sakit, hingga ia tiba diruang tamu rumahnya.
Tatapan tajam dari sang ibu langsung menyambutnya, Hugo yang melihat itu hanya bisa merotasi mata jengahnya. Karena ia sangat yakin seribu persen, pasti Soojung sang istri sudah mengadukan hal yang tidak-tidak pada sang ibu.
Hingga tak lama sang ibu berkacak pinggang. "Apa yang telah kau lakukan pada memantu kesayangan ibu?"
Hugo berjalan mengabaikan sang ibu, "Hugo. Kau dengar ibu tidak!"
Langkah kaki Hugo terhenti dianak tangga ke 5, lalu tak lama dia berbalik. Sebelum ia berucap, dia menghela napas lelahnya.
"Terserah ibu saja, aku pusing mendengar ambekannya itu." Hugo menjedanya.
"Lagipula, kalau dia tahu dia sudah cantik. Untuk apa lagi bertanya padaku? tidak ada gunanya!" lanjutnya dan setelah itu dia kembali menaiki anak tangga menuju ke dalam kamarnya.
Melihat sikap Hugo yang dingin itu, mampu membuat Oh Jungah sang ibu menepuk keningnya. Saat ia tak percaya akan sikap dingin sang anak pada istrinya sendiri.
Sedangkan di dalam kamar, Hugo membanting kasar tubuhnya setelah ia meletakan barang-barang keperluan milik sang istri selama dirumah sakit tersebut.
Hingga saat matanya menatap langit-langit kamarnya ia menghela napasnya, sudah 2 hari lamanya dia dan Irene tidak bertegur sapa sejak insiden itu terjadi.
Bahkan tadi pagi, saat prosedur pemeriksaan sebelum pulang yang seharusnya dilakukan oleh Irene sebagai seorang Dokter. Ini malah hanya sang suster yang melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD YOU TIGHT ✔
Fanfiction[C O M P L E T E D] [Pindah ke Dreame] Adakah di antara kalian yang tidak mengenal sesosok Hugo Jeff? Jika ada, mari aku perkenalkan. Hugo Jeff sendiri adalah seorang CEO disebuah perusahaan ternama di Asia. Namanya pun juga sudah sangat disegani di...