"Mommy benar tidak ingin ikut bersama kami?" tanya Maguna untuk yang ke 10 kalinya.
Entah apa yang telah merasuki Maguna, eh merasukinya. Hingga membuat anak itu terus menerus bertanya hal yang sama kepadanya.
Sementara Irene hatinya juga merasa tidak tenang. Apa lagi saat Soojung mengatakan akan menginap satu malam di sana. Bahkan mereka juga akan pergi bersama dengan Ayah dan ibu Hugo juga.
Megan menarik-narik ujung baju milik Irene, hingga. "Mommy ikut ya." pintanya dengan menerjapkan mata gemasnya.
Irene berdecak, "huh, baiklah-baiklah.. Mommy mengalah, mommy juga akan ikut bersama dengan kalian. Kalian senang?"
Mereka yang mendengar akan hal tersebut. Langsung menerbitkan senyuman manis nan lebar di wajah keduanya. Bahkan anggukan senang dari kedua anak tersebut menyusul di akhir. Setelah mereka berjingkrak kegirangan dengan saling bertepuk tangan yang mengiringi.
Soojung yang melihat itu tanpa sadar ikut tersenyum, dan ia juga sedikit terkekeh saat menyaksikan tingkah menggemaskan dari kedua anak kembar tersebut. Namun seketika saat ia sadar akan kenyataanya wajahnya berubah sedih.
Hugo berjalan mendekat, lalu kemudian dia mengusap lembut punggung Soojung.
"Aku yakin, suatu saat nanti kau pasti bisa hamil lagi." Soojung mengaguk pelan. Dan tak lama dia melingkarkan tanganya dipunggung Hugo.
Saat Hugo tengah mengusap lembut punggung belakang Soojung, Irene menoleh. Dan ketika matanya menatap pemandangan romantis tersebut, tiba-tiba saja hatinya berdenyut nyeri.
Irene menundukkan kepalanya, setelah manik matanya saling menatap dengan manik mata Hugo. Lalu tak lama saat Hugo melihat Irene yang menunduk sedih.
Seketika itu juga ia buru-buru menghentikan kegiatannya, dan kemudian perlahan ia segera menarik mundur tangannya untuk menjauh dari punggung Soojung.
Hingga setelah dia melepaskan paksa pelukan sang istri tersebut. Soojung mendongak dan terkejut menatap bingung, "Kamu kenapa?"
Hugo berdeham, "ekhem.. ada orang di sini." jawabnya singkat.
Lalu setelahnya pria itu pergi berlalu, meninggalkan Soojung dengan penuh tanda tanya. Namun di lantai dua dari rumah mereka, seseorang mengepalkan tangannya. Tak lama dia berkata.
"Sial!! aku harus segera menyingkirkan wanita itu berserta anak-anaknya. Karena sepertinya, efek dari obat pelupa itu sudah tidak berfungsi dengan baik. Setidaknya hanya untuk berjaga-jaga sebelum aku yang akan menyesal nantinya." katanya dan setelah itu dia berbalik menjauh dari sana.
Selama dalam perjalanan, Irene duduk bersampingan dengan Hugo yang sedang fokus menyetir.
Sebenarnya dia sudah menolak untuk tidak duduk bersampingan dengan pria itu, tapi karena Soojung dan kedua anaknya terus saja memaksa dirinya.
Mau tidak mau, Irene mengalah dan mengikuti permintaan mereka lagi-lagi. Sementara di belakangnya, ada Soojung yang duduk bersampingan dengan kedua squishy-nya.
Irene bisa mendengar dari posisi duduknya kini, suara kedua putrinya yang saling berebut omong agar di dengar oleh Soojung, bahkan tak jarang mereka berselisih kecil.
Saat tak ada yang mau mengalah satu di antaranya. Irene menengok sejenak, lalu berkata saat pertengkaran itu semakin besar.
"Hei, Maguna Megan.. berhenti bertengkar. Kasian tante Soojungnya tuh, pusing dengerin kalian berebut omong kaya gitu. Ayo cepat baikan, dan minta maaf pada tante Soojung." Bukannya merespon ucapan sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD YOU TIGHT ✔
Fanfiction[C O M P L E T E D] [Pindah ke Dreame] Adakah di antara kalian yang tidak mengenal sesosok Hugo Jeff? Jika ada, mari aku perkenalkan. Hugo Jeff sendiri adalah seorang CEO disebuah perusahaan ternama di Asia. Namanya pun juga sudah sangat disegani di...