4.Lila, teman baru

221 63 29
                                    

"Sikap mu yang terkadang berubah ubah seperti cuaca kadang baik kadang buruk."
~Patricia Sanjaya~

******

"Aw panas!" pekik Cia. Tiba-tiba semangkok bakso kuah tertumpah ke lengannya beruntung tidak tumpah semua. Namun lengan seragamnya ikut basah.

Pekikan Cia menarik perhatian murid lainnya sebentar kemudian mereka kembali melanjutkan makan setelah melihat ada yang sudah membantu Cia.

"Aduh maaf maaf gue gak sengaja gue tadi kesandung maaf ya gue gak sengaja," ucap perempuan itu seraya menaruh mangkok baksonya di atas meja kantin. Kemudian ia mengeluarkan tisu dari saku bajunya,Ia dengan telaten mengelap lengan Cia yang terkena kuah baksonya.

"Iya gak apa-apa lagian salah gue juga berdiri tengah jalan," balas Cia.

"Sorry ya sekali lagi kenalin Gue Lila nama lo cia kan? gue udah tau sih soalnya kita sekelas ko cuma belum sempat kenalan," ucap lila setelah selesai membersihkan tangan Cia beruntung kuah nya tidak terlalu panas. Ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Cia menyambut uluran tangan Lila seraya tersenyum.

"Cari kursi dulu yuk biar enak ngobrolnya," ajak Lila lagi dan Cia hanya mengangguk.

Mereka pun mendapat kursi kosong yang berada di pojokan kantin

"Sekali lagi maafin gue ya tadi gue gak sengaja," ucap Lila dengan wajah bersalahnya.

"Iya gak apa-apa gue juga salah tadi halangin jalan lo lewat," jawab Cia

"Makasih udah maafin gue,lo gak mau ganti baju gitu gue punya satu lagi ko baju di loker lu bisa pakai kasian baju lo jadi basah," tanya Lila.

"Gak usah deh la lagian udah mau kering juga," balas Cia

"Yaudah deh sebagai permintaan maaf gue dan perkenalan pertemanan kita gue yang bakal traktir lo kali ini," ucap Lila.

Jangan kira Cia menolak seperti kebanyakan wanita lain jika di traktir oleh orang lain sebaliknya Cia akan merasa senang jika urusan makanan apalagi yang gratisan.

"Asik dong makasih ya sering sering deh traktir gue," cengir Cia tanpa malunya
Lila memutar bola matanya malas melihat kelakuan Cia teman nya itu.

Baru pertama berteman ia sudah mengetahui sifat Cia. Sangat lucu dan ceria.

"Yaudah tunggu sini ya gue mau pesan ulang lagi yang tadi kurang banyak karena tumpahan," ucap Lila seraya beranjak dari kursinya untuk memesan makanan mereka berdua.

Lila menghampiri penjual bakso langganan nya.

"Bu lilis pesan baksonya dua sama es tehnya dua ya,"ucap Lila.

"iya sabar dulu ya neng," ujar bu lilis dan di angguki Lila.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Lila pun datang membawa nampan berisi dua mangkok bakso dan dua es teh.

***

Cia dengan cepat beradaptasi dengan sahabat barunya Lila. Banyak kesamaan membuat mereka menjadi sefrekuensi.

"Lo pindah dari bandung emangnya kenapa?" tanya Lila seraya meminum es tehnya

"Papah gue lagi ada bisnis di sini jadi gue sama mamah ikutin papah aja," balas cia

"Ohh gitu toh kapan-kapan mampir kerumah gue yuk," ajak lila

"Hm bisa di atur," jawab Cia sambil tersenyum.

"Oke deh Udah selesai kan yu masuk kelas keburu bel nanti," ajak Lila

"Yuk" balas Cia beranjak dari tempat duduknya untuk menuju ke kelas mereka.

Mereka berdua beranjak dari kantin untuk menuju kelas. Tanpa mereka sadari Arson terus memperhatikan interaksi kedua cewek itu.

***

Kringg..kringg (bel pulang berbunyi)

Ketika mendengar bel berbunyi semua murid merasa keluar dari penjara bagi mereka berbunyi nya bel pulang adalah hal yang paling di tunggu tunggu.

"Baik anak anak hari ini pelajaran kita sampai di sini sampai jumpa minggu depan," ujar Pak Tono mengakhiri pelajaran dan meninggalkan kelas.

Murid pun berhamburan dan berdesakan untuk keluar dari kelas.

Cia pun memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas dengan tergesa-gesa hari ini cukup melelahkan baginya ia ingin segera sampai di rumah dan merebahankan diri di kasur empuknya. Tiba-tiba pulpen nya jatuh ia hendak mengambilnya tetapi Arson lebih dulu mengambilkan untuknya.

Saat mengambil pulpen Arson menyempatkan menengok kaki Cia.

"Wuihh mulus juga ni kakinya Cia putih lagi. goblok jangan mikir macem macem bego,"batin Arson seraya menampar wajahnya sendiri.

"Ni pulpen lu makanya jangan buru buru," ujar Arson seraya menyerahkan pulpen Cia.

"Makasih ya," ucap Cia dan mengambil pulpenya dari Arson untuk memasukan ke dalam tasnya.

Lila menghampiri Cia yang sedang sibuk mengemas barangnya.

"Cia mau pulang bareng gue gak?" ajak Lila

"Duluan aja La gue pulang sendiri aja lain kali gue bareng l9," balas Cia

"Yaudah gue duluan ya dah Cia," ujar Lila berlangsung pergi dan melambaikan tangganya kepada Cia dan Cia pun membalas lambaian Lila.

"Bisa cepet gak sih lemot banget lu gue mau lewat bego," ucap Arson

"Santai napa dari tadi ngegas amat lo sama gue ngatain gue bego lagi kayak lo pintar aja 1+1 juga lu gak tau," sewot Cia asal seraya beranjak dari kursinya dan keluar dari kelas. Cia benar-benar bete sejak awal bertemu dengan Arson ia selalu di katai bego oleh Arson.

Arson melongo mendengar tuturan Cia.

Iya kali gue gak tau 1+1 anak TK juga tau kali 1+1=2 kan?,batin Arson.

"Woy mas bro bengong aja kesambet ntar lo," ujar Jojo dari belakang menepuk bahu Arson dan membuyarkan lamunan nya.

" Yuk balik gue capek banget nih," keluh boby.

"Let's go," balas Arson seraya merangkul kedua sahabatnya itu.

***

See you<3

Awal Di Akhir(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang