"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Ku harap perkiraan ku tidak salah."
~Anderson Kaffel Jofin~***
"Aww mama gue ketabrak mati gak sih apa gue udah di Surga, aku belum nikah Tuhan jangan dulu ambil nyawaku," Cia berucap asal matanya ia tutup karena ia takut melihat jika dirinya sudah mati karena tertabrak.
"Eh bego lo masih hidup," ucap seseorang Cia pun membuka matanya perlahan dia masih melihat aspal di jalan dan batu kerikil ia mendongakkan wajahnya dan kembali bertemu lagi dengan Arson yang menatapnya aneh.
"Gue masih hidup ya," gumam Cia dan berdiri memungut beberapa mangga yang berceceran, telapak tangannya terasa sakit mungkin karena menahan agar dirinya tidak tersungkur tadi.
"Lo gak punya mata ya sam-
Guk...Guk..Guk
Ucapan Arson terpotong ia baru sadar jika anjing tadi masih melihat dan mengonggong nya.
Refleks Cia memeluk Arson yang di depannya Arson cukup terkejut sedetik kemudian ia tersenyum tipis.
"Arson usir tu anjing gue takut," mohon Cia yang masih memeluk Arson.
"Hus hus hus," usir Arson kepada anjing namun anjing itu tetap stay di tempatnya, Cia terheran-heran itu bukan untuk mengusir anjing tapi ayam ya jelas anjingnya tidak mau pergi pikir Cia .
Cici yang melihat dari dalam mobil pun keluar ia mengambil batu kecil di jalan kemudian melemparkannya ke arah anjing seketika anjing itu lari terbirit-birit.
"Enak banget ya meluknya?" goda Arson.
Cia refleks melepaskan pelukannya dari Arson dan menjauh
"Kaka cantik gak apa-apa?" tanya Cici menghampiri Cia
"Gak apa-apa Ci cuma telapak tangan kaka aja yang luka sedikit tadi," sahut Cia.
"Ayo masuk ke mobil gue obatin," ajak Arson menarik tangan Cia.
Mereka bertiga berada di dalam mobil Arson yang mengobati telapak tangan Cia sedangkan Cici setia menonton Arson yang mengobati tangan Cia.
"Ko lo bisa di sini? Ngapain?" tanya Arson
"Gue mampir ke rumah sahabat gue dia lagi hamil terus tadi dia nyuruh gue ambil mangga punya orang buat dia kayaknya lagi ngidam," ucap Cia memperlihatkan buah mangga di tangannya.
"Oh," jawab Arson singkat.
Cia mendengus kesal ia sudah menjelaskan panjang kali lebar dan Arson hanya berkata "oh""Lo sendiri sama Cici ngapain?"
"Cici sama ka Arson tadi mampir ke Panti Asuhan nya papah," jawab Cici dan Cia hanya mengangguk
"Noh udah gue kasih Hansaplast," ucap Arson melepaskan tangan Cia
"Thanks ya eh lo berdua mau ikut gak ke rumah sahabat gue?" tanya Cia
"Mau ka Cici mau liat dede bayi," jawab Cici antusias
"Dede bayinya belum keluar Ci masih dalam perut," ucap Arson menjelaskan
"Oh gitu ya ka," sahut Cici
"Yaudah yok ke sana tapi jalan kaki aja kalo pake mobil gak bisa lewat jalannya kecil," ucap Cia.
Mereka bertiga pun berjalan dengan Cici di tengah memegang tangan Arson dan Cia.
***
"Dev! Devian!" Teriak Rianti Histeris saat ia sudah sampai di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Di Akhir(END)
AcakKedua insan yang sok cuek tapi sebenarnya sama sama suka kadang akrab kadang seperti orang yang tidak kenal satu sama lain nya. Akankah seorang pria bernama Arson bisa menghilangkan gengsi dan egonya untuk melupakan kisah cinta nya yang dahulu? dan...