7.Bohong

226 49 25
                                    

"Ini bukan yang pertama tapi akan ku pasti kan ini jadi yang terakhir."
~Anderson Ferdinan~
******

Cia melihat seorang pria paruh baya sedang duduk di depan televisi seraya menyantap kopinya.

"Eh papah udah pulang?" tanya Cia seraya mencium punggung tangan lelaki yang sudah lanjut termakan usia itu.

Adipati Sanjaya ayah nya Cia seorang Pengusaha Properti yang cukup terkenal di kalangannya.

"Iya ci papah baru aja sampai rumah" jawab sanjaya seraya kembali meminum kopi nya dan fokus menonton TV.

"Oh" ujar Cia seraya ikut duduk dan bergabung bersama ayahnya sebelum ia mengantar belanjaan nya ke dapur.

"Kamu belum jawab pertanyaan ayah tadi lo Ci" ucap Sanjaya

"Teman satu sekolah nya Cia pah yang anter tadi" sahut Cia sambil memakan kue yang tersedia di meja tamu itu.

"Teman apa demen?" tanya Sanjaya menggoda Putri sulungnya itu.

"Teman lah pah" jawab cia seraya tersenyum kikuk. "Mamah di mana pah?" tanya Cia lagi.

"Itu di dapur" jawab Sanjaya tanpa menoleh ke arah Cia.

"Oh Cia kesana dulu ya pah mau anter belanjaan ke mamah," ucap cia berlalu pergi dan di angguki Sanjaya yang masih setia menatap layar Televisi.

"Mah ini belanjaannya" ucap Cia seraya menyodorkan keranjang belanjaannya ke Rianti yang sedang mencuci piring.

"Makasih ya sayang maaf mamah ngerepotin kamu taruh di atas meja aja ya sayang mamah lagi nyuci nih" ucap Rianti

"Gak apa apa mah santai aja kali" sahut Cia

"Sekarang kamu mandi terus istirahat kamu pasti kecapean kan tadi gak sempat tidur siang" ucap Rianti

"Oke mah Cia naik dulu ke kamar ya dahbmamah" ucap Cia dan berlari ke kamarnya.

***

"Arson pulang" teriak Arson saat memasuki pintu rumahnya.
Ferdinan dan Diana menoleh sebentar kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya masing masing.

Arson mendengus kesal ketika tidak ada yang menyapanya.

"Kak jangan teriak teriak nanti kucing nya Cici bangun" tegur Cici

"Bodo amat," balas Arson seraya menjulurkan lidahnya dan berlari meninggalkan Cici.

"Mamah ka Arson tuh liat" adu Cici menghampiri Diana dan Ferdinan yang duduk di ruang tamu.

"Udah sayang mamah liat ko kan mamah punya mata ka Arson tu cuma bercanda baperan banget ih anak mamah" ucap Diana seraya mengelus elus kepala Cici.

"Gimana tadi udah beli alat sekolahnya Ci?" tanya Ferdinan yg masih fokus membaca koran

"Udah ko pah tadi Cici sama ka Arson ketemu kakak Cantik" ucap Cici seraya duduk di tengah-tengah Diana dan Ferdinan.

"Siapa yang kaka cantik?" tanya Diana

"Teman sekolahnya ka Arson mah" jawab Cici

"Oh teman sekolahnya ka Arson" gumam Ferdinan dan Cici hanya mengangguk.

Awal Di Akhir(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang