27.Bersama(+18)

134 6 0
                                    

Flashback off

Melihat keheningan yang mencekam di mobil itu Arson berpikir bagaimana caranya mengajak Cia untuk berbicara.

"Cia," ucap Arson di sela-sela menyetir mobil dalam kecepatan sedang.

"Hm kenapa son?" Cia dengan segera menjawab tanpa menoleh ke arah Arson.

"Mau nanya nih," ujar Arson lagi

"Tanya apa?" Cia lantas menjawab

"Menurut kamu cinta itu seperti apa?" tanya Arson. Mendengar ucapan Arson sukses membuat Cia kaget sedetik kemudian ia nampak berpikir kemudian menjawab.

"Cinta itu seperti miopi tidak bisa melihat jauh hanya melihat dekat. Cinta hanya di sekitar kita dan dia juga gak pernah jauh dari kita itu sih menurut aku," ucap Cia memperjelas

"Mantap mamah sama papah gak salah milih calon ibu buat anak-anak aku nanti," ucap Arson yang sukses membuat Cia tersenyum malu.

Tanpa aba-aba Cia mendekatkan diri lalu memeluk Arson dan itu sukses membuat Arson kaget bukan nya sekali hanya saja sekarang terasa canggung untuk Arson.

"Ngapain nih gini-gini?" tanya Arson pura-pura garang dalam hati ia berusaha mati-matian untuk tidak tersenyum melihat sikap Cia yang sangat gemoy menurutnya.

Btw gemoy apaan ges? Skip.

"Tuh mata gak liat apa? Orang aku mau meluk emang gak boleh aku kan kangen," ucap Cia dengan nada manja. Arson tersenyum tipis melihat kelakuan Cia.

"Mulai berani yah kamu sekarang aku aduin papah Devian mau kamu?" ancam Arson yang mampu membuat Cia refleks menatapnya.

"Jangan lah bego tega banget sama pacar sendiri. Keluar sudah sifat toxic Cia yang sangat membagongkan.

"Emang kita pacaran?" tanya Arson ia berupaya untuk menjahili Cia.

Mendengar itu Cia melepaskan pelukan nya dan kembali duduk dengan benar. Memang Arson belum mengutarakan hatinya secara langsung kepada Cia hanya saja perlakuan nya kepada Cia seperti layaknya sepasang kekasih ya siapa sih yang gak baper kalo di perlakuin kayak pacar?

Melihat Cia yang menjauh dan diam seakan mengerti Arson menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Ko berhenti?" tanya Cia heran dengan suara yang datar seperti aspal.

Arson melepaskan seatbelt nya lalu mendekat ke arah Cia yang di dekati pun sedikit kaget dengan tatapan melotot jarak mereka sangat tipis everybody. Tak lama setelah itu Arson meronggoh sesuatu dari saku celana nya.

"Patricia Bellinda Leyna will you marry me?"

Deg

Dunia nampak berhenti berputar apakah ini mimpi bagi Cia? Bukan kah ini masih siang? Jika ini mimpi tolong bangunkan Cia dari mimpi nya.

Melihat Cia yang terdiam mengambil inisiatif Arson memanggilnya untuk kedua kali.

"Hey Cia masih dengar aku?" tanya Arson seraya melambaikan tangan nya di depan wajah Cia.

Seketika Cia sadar ini bukan mimpi ini real Cia.
Arson melamarnya sekarang? Di dalam mobil?

"Bisa di ulangi lagi?" Cia berharap Arson menurutinya
Tanpa banyak basa-basi Arson hanya mengangguk.

"Patricia Bellinda Leyna will you marry me? Bersedia kah engkau menjadi ibu untuk anak-anak ku kelak?" Arson bertanya untuk kedua kalinya.

Nampak terlihat butir-butir air mata turun merambat di pipi mulus Cia, ia sangat kaget sekaligus senang lalu Cia menjawab dengan menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Awal Di Akhir(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang