11.Buah Mangga

126 30 11
                                    

"I'm starting to love you but some my love is still with him."
~Anderson Kaffel Jofin~
****

Sore ini Cia sedang mengunjungi Sasa ia sudah lama tidak berkunjung kerumah sahabat nya itu.

Soal Sasa? Ia sudah bisa menerima takdir hidupnya sekarang Sasa bekerja di salah satu warung dekat dengan kompleknya umur kandungan Sasa sudah masuk 5 bulan perutnya terlihat menonjol.

"Gimana ke adaan lo sama calon ponakan gue?" Tanya Cia

"Baik ko Ci makasih ya lu sering banget jengukin gue sama calon anak gue," sahut Sasa tersenyum ramah.

"Iya eh kapan-kapan gue boleh gak ajak teman sekelas gue kesini gak banyak sih paling dua atau tiga orang," ujar Cia

"Boleh banget malah biar lebih asik," ucap Sasa tersenyum.

"Lo gak ada niatan buat cari calon ayah buat anak lo biar ada yang jaga lo berdua lagian lo itu masih muda pasti masih banyak yang mau ko?" tanya Cia hati-hati ia tak ingin sampai menyinggung perasaan sahabat nya itu.

"Gue masih belum bisa buka hati Ci gue masih pengen sendiri untuk saat ini," jawab Sasa sendu.

Cia yang mengerti akan perasaan Sasa memeluk sahabat nya itu.

"Gue tau lo kuat gue hargai semua keputusan lo sama," ucap Cia seraya mengelus punggung sahabatnya itu.

"Udah ah lo mah bawaannya melow mulu gue boleh minta tolong gak sama lo ci?" tanya Sasa

"Apa?" tanya Cia
Sasa nampak berpikir sedetik kemudian ia berkata

"Gue mau makan mangga muda punya pak Utuh ci," ucap Sasa memegang tangan Cia.

Cia memutar bola matanya malas ia tau ujung-ujung bicara sahabatnya itu.

"Terus?" tanya Cia pura-pura tidak tau

"Ambilin masa lo tega biarin gue naik pohon kan gue lagi hamil ci," ucap Sasa memasang wajah sedihnya

"Rumahnya di mana?" tanya Cia
Senyum seketika merekah di bibir Sasa keinginan nya makan mangga muda akan terwujud sebentar lagi.

"Lo lurus dari kontrakan gue terus nanti ada belokan dua lo belok ke kiri ingat kiri jangan kanan di situ ada rumah om-om tua ntar lu di apa-apain lagi sama dia," peringat Sasa

"Oke tunggu bentar kalo bukan karena lu lagi hamil gue ogah Sa apalagi naik pohon mangga," Cia mendengus kesal dan segera pergi meninggalkan Sasa.

***

Di kamarnya Arson berguling-guling tak jelas menatap ponselnya.

"Bosan banget sih gue di rumah apa gue main keluar aja ya," gumam Arson seraya berpikir keras, kemudian ia mendapat ide untuk pergi kemana.

Arson bergegas beranjak dari tidurnya membawa kunci mobil dan handphone nya kemudian keluar dari kamar dan turun ke bawah.

"Cici lo di mana," teriak Arson mencari adiknya Cici

"Cici lagi di kolam renang Ander," jawab Diana yang sedang di dapur.

Arson segera berlari ke arah kolam renang dan Arson melihat Cici sedang berusaha menangkap kucingnya untuk mandi bersamanya.

"Ihh Bobo sini jangan lari terus Cici cape ya," kesal Cici yang terus berusaha menangkap Bobo si kucing.

Arson yang melihat tingkah adiknya itu tertawa mana mau kucing di mandikan pikir Arson.

"Ci mau ikut kakak gak?" tanya Arson, seketika Cici berhenti mengejar Bobo.

"Kemana ka?" tanya Cici

"Ketempat biasa kita udah lama kan gak kesana?" ajak Arson.

Mendengar itu Cici segera pergi meninggalkan Arson dan berlari ke kamar ia tahu ke mana Arson akan membawanya.

"Dasar bocil," ucap Arson kembali ke ruang tamu untuk menunggu.

"Mau kemana kalian?" tanya Diana dari dapur membawa nampan berisi kue buatannya tadi. Ia kemudian duduk di sofa lainnya.

"Ke panti asuhan mah lagian Arson udah lama gak kesana," jawab Arson seadanya dan mengambil sepotong kue.

"Oh gitu kalo kamu kesana jangan lupa beli oleh-oleh buat mereka di sana nder mamah sama papah masih sibuk gak ada waktu buat kesana jenguk mereka. Kalian dua Cici jangan ngerepotin tante Yaya," ucap Diana memperingati.

Ferdinan dan istrinya juga mendirikan panti asuhan di salah satu komplek, hanya saja mereka jarang menjenguk mereka hanya memberikan donasi untuk keperluan panti tersebut. Semua urusan panti mereka serahkan kepada adik Diana kebetulan adik Diana mandul jadi ia berniat untuk mengurus anak-anak yatim piatu itu.

"Ka ayo berangkat," ajak Cici yang sudah dia membawa tas gendong di punggung nya dan memakai topi pink.

"Mah Arson sama Cici berangkat yah," pamit Arson dan Cici mencium punggung tangan Diana.

"Sampein salam mamah ke tante Yaya nder," ucap Diana

"Siap mah," jawab Arson dan segera keluar dari rumah.

***

"Lumayan jauh juga ah rumahnya tetangga Sasa kan cape jalan," keluh Cia ia terus berjalan sambil melihat-lihat di sekitar jika ada pohon Mangga.

Cia pun sampai di belokan tadi seingatnya Sasa menyuruh untuk belok ke kiri dan benar Cia akhirnya sampai di depan pohon mangga pak Slamet, beruntung keadaan sepi jadi Cia bisa mengambil buah mangga sesukanya (Cia nyuri gess gak mau minta izin:v)

Cia melihat ada kayu panjang sangat pas seperti yang di harapkan Cia jadi ia tak perlu susah-susah untuk naik ia berhati-hati tak ingin mengeluarkan suara tanpa Cia sadari ia di awasi dari tadi oleh seekor Anjing hitam yang tak di ikat mungkin Tuannya sengaja agar bisa mengawasi pohon mangga nya.

Cia berhasil menjatuhkan tiga buah mangga muda dan segera mengambilnya ketika Cia berbalik ia tak sengaja menginjak ranting kayu kering

Krekkss(anggap aja gitu bunyi nya gess:v)

Guk..Guk..Guk

Anjing hitam tadi menggonggong, Cia berbalik dan mendapati anjing hitam itu menatapnya tajam Cia melotot kaget rasanya tadi tidak ada anjing pikirnya, secepat kilat
Cia segera berlari mengerahkan segala kekuatannya.

"Mommy tolong Cia ada anjing!" teriak Cia histeris Cia terus berlari bukannya kembali ke arah kontrakan Sasa Cia malah keluar dari komplek.

Guk..Guk..Guk..

Anjing hitam itu terus mengejar Cia.

"Apa salah dan dosaku padamu anjing lucknut!" teriak Cia di sela-sela larinya soal buah mangga tadi? Cia masih setia memegangnya ia tak ingin perjuanganya sia-sia.

Tit... Suara klakson mobil

Cia tertabrak mobil beruntung kecepatan mobil itu tidak terlalu cepat sehingga membuat Cia hanya tersungkur ke tanah.

***

See you<3

Awal Di Akhir(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang