Part ini bakal panjang banget, dan isinya penting. Jadi jangan dilewatkan ya...
SELAMAT MEMBACA💗
***
^^^Sepeninggalan Artala, Naja pergi ke mini market dekat kafenya. Ia hanya ingin membeli minuman yang tidak ada di kafenya itu. Namun, saat ingin menuju kasir. Naja tak sengaja bertemu Zelia di sana.
"Eh, kebetulan ketemu lo, gue mau tanya Artala. Tadi kata Jevan mereka harus latihan hari ini. Artala udah tau belum infonya? Barusan gue chat juga belum dibalas soalnya, tapi mana tau lo ketemu Artala," jelas gadis itu.
"Oh! Tadi Artala memang ke kafe gue, tapi barusan papanya nyuruh balik. Gue rasa Artala nggak tau info latihan itu."
"Ya udah deh nanti gue ngabarin ke Jevan aja." Naja mengangguk. "Btw, itu kafe lo?" tanya Zelia melihat ke luar mini market yang dibatasi dinding kaca tembus pandang.
"Iya, Artala setiap hari ke kafe juga."
Zelia mengangguk. "Berarti lo udah tamat SMA yah? Kakel dong?"
"Engga, gue seumuran kalian. Cuma duluan aja," kekehnya yang diangguki Zelia tanda ia paham.
"Naja," panggil Zelia membuat Naja menoleh lagi. "Gue boleh tanya?"
Naja mengangguk. "Tanya aja."
Zelia tampak terdiam sejenak sebelum akhirnya bertanya. "Sebelumnya Adeline pernah bilang kalau papa Artala suka nggak baik ke Artala. Gue boleh tau nggak?"
Cowok itu menelan ludahnya, sedetik kemudian ia mengangguk. "Gue ke kasir dulu, lo juga." Zelia menyetujui hal itu.
Setelah selesai dengan barang yang ingin mereka beli, Naja dan Zelia lanjut mengobrol di kafe Naja yang letaknya bersebelahan dengan mini market itu.
"Sebelum lo lanjut. Gue cerita dikit deh, Ja." Naja menunggu kelanjutan gadis itu. "Kemarin mama tuh tiba-tiba marah dan nyuruh gue mutusin Artala, gue bingung dan sampai sekarang gue sama nyokap belum bicara."
"Artala tau?" Naja juga ikut bingung dengan hal itu.
Zelia menggeleng. "Gue takut, Ja. Mama terus-terusan bilang kalau Gyan orang jahat."
"Mama lo bilang Artala jahat?" Zelia mengangguk kecil.
Naja yakin ibu Zelia sudah mengetahui siapa Artala sebenarnya. Dan pastinya wanita itu juga menyimpan rahasia ini dari Zelia.
Agar hubungannya dengan suaminya itu berjalan lancar dan tidak diketahui Artala nantinya, maka ia menjauhkan Zelia dari Artala dengan alasan Artala jahat.
Tapi jelas Artala sudah lebih dulu mengetahui status keluarga itu.
Naja sedikit bingung bagaimana cara ia bisa membantu, jika Artala sangat membutuhkan Zelia, lalu bagaimana sekarang? Artala dan Zelia bersaudara walau sebenarnya belum terbukti benar.
Di hari itu, Naja melanjutkan percakapannya dengan Zelia. Ia menceritakan setidaknya beberapa hal yang selama ini menyakiti Artala di rumah itu. Naja juga mengatakan bahwa Artala sangat membutuhkan Zelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔︎ TEMARAM | END
FanfictionJika masa kecilnya itu rusak, maka dewasanya hancur. Nyatanya kekerasan tidak diberi padanya untuk dilupa. Kesedihan juga tak datang padanya untuk digambarkan. Hanya Artala, yang memendam luka terdalam semasa hidupnya. "Sudah temaram."