20. Unhealthy

191 31 0
                                    

Selamat membaca ya^^

Selamat membaca ya^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¥¥¥

Vote dan komen juseyo😔🥺

🙏🏻🙏🏻🙏🏻

***
••
💗

Naja baru saja sampai di kafe, pegawainya mengatakan bahwa ada orang yang menunggunya di sana. Saat masuk ke kafe, mata Naja langsung tertuju pada seorang gadis yang duduk seorang diri masih mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Zelia?" tanya Naja memastikan orang tersebut.

Sebenarnya sudah dari 2 hari yang lalu semenjak ia mengatakan pada Reni ingin menemui Naja. Namun, ia masih terus diikuti oleh papanya sendiri untuk ke mana pun itu. Dan hari ini dia beralasan Bunda Jevan menyuruhnya ke rumah sepupunya itu.

Zelia yang tadinya sibuk dengan ponsel, kini mendongak pada Naja dan segera mematikan layar ponselnya. Ia lantas meminta Naja untuk duduk.

"Masalah Artala, ya?" Naja langsung mengerti saat melihat raut wajah gadis itu.

Zelia tidak menjawab, ia hanya terdiam sendiri di tempatnya bermaksud menunggu kelanjutan dari Naja.

Naja tampak menarik napas panjang lalu menghembusnya lagi. Ia tidak tega melihat gadis yang tidak bersalah dan tidak mengetahui apa-apa ini.

"Lo cape, Lia?" Pertanyaan Naja satu itu berhasil membuat Zelia menoleh lagi lalu mengangguk kecil.

Mata gadis itu tampak berkaca-kaca sambil sedikit menunduk. Ia memainkan kuku jarinya sendiri untuk menahan bulir air mata yang mendesak keluar. Ia tidak bisa berbohong bahwa ia sangat tidak menyukai situasi ini.

Lo beneran salah jalan, Artala. Cewek lo nggak bakal pernah lepasin lo, lo cuma nyakitin dia doang. Dan nyakitin diri lo sendiri. Naja mengingat seminggu terakhir ini saat Artala setiap harinya mengatakan bahwa ia menyesal sudah menjauhi Zelia tanpa memberi alasan pada gadis itu.

Naja sudah meminta Artala untuk menemui Zelia dan mengatakan akan lebih baik jika Artala jujur saja pada gadis itu. Karena bagaimanapun Artala menutupi, hubungan keluarga mereka akan diketahui Zelia juga nantinya.

"Lia, lo tau? Artala nggak maksud giniin lo. Dia lagi bingung dan cari cara untuk ngasih tau lo, tanpa nyakitin lo. Tapi itu mustahil." Naja menghela napasnya sejenak. "Dan akhirnya Artala salah ambil jalan, dia pikir lo bakal benci dia dan ninggalin lo tanpa tau apa yang terjadi."

"Ada apa?" balas Zelia. "Kenapa gue kayak orang bego yang selalu nggak tau masalah apa yang ada di sekitar gue? Mama, papa nyuruh gue ngejauhin Artala. Mereka maksa tanpa ngasih tau apa pun ke gue."

Runtuh sudah pertahanan Zelia. Ia menangis saat itu juga lantas menyeka air matanya dengan kasar. "Sekarang Artala juga jauhin gue, gue nggak tau alasannya apa. Gue ngerasa jadi orang paling bego, Ja. Karena nggak pernah tau sedikit pun!"

✔︎ TEMARAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang