1|LAUNCHING

3.9K 511 414
                                    

_Please help me find the typo_

"Isya, look sharp! Nanti kita ketinggalan pesawat," ucap lelaki berparas tampan dengan iris amber menghiasi matanya.

Sebenarnya, mereka bisa saja menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Leandro. Tetapi, gadis itu—Isya, terus saja merengek ingin memakai pesawat umum dengan alasan agar banyak orang yang bisa ia sapa dan ajak ngobrol. Sehingga dirinya tidak bosan ketika di dalam pesawat nanti.

Tiga fakta tentang Isya, gadis itu sangat ramah, periang, dan juga ceria. Sehingga tidak susah baginya untuk bergaul juga berteman dengan siapapun dan dimana pun.

"Iya, ah, bawel banget! Tinggal sedikit lagi juga," sahutnya sambil memasukan beberapa makeup ke dalam tas living traveling share.

Berjalan anggun menuju ruang tengah, seraya menenteng sebuah koper pink disebelah tangan kanan. Isya sesekali membenarkan tatanan rambutnya yang disusun dengan gaya half braid bun.

Dua kata yang dapat mendeskripsikan penampilan Isya saat ini, cantik dan elegan. Mengenakan baju over sized T-shirt dengan bawahan pleated mini skirt serta white sneaker shoes.

Isyana Permaswari Leandro—putri dari seorang owner terhormat di kota London. Pemilik Milion company dan Gold company. Meskipun begitu, Isya tidak pernah besar kepala dengan apa yang tengah dimilikinya saat ini.

Gadis berdarah Inggris – Amerika ini memiliki rambut hitam panjang dengan potongan shaggy layer. Mata hazel yang selalu menyiratkan keceriaan, hidung redknapp, bibir tipis, serta postur tubuh yang ideal. Oke, istilahnya paket lengkaplah.

Namun, sesempurna apapun seorang manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti halnya Isya. Kekurangannya yaitu lemah dalam pelajaran. Apalagi sudah menyangkut perihal menghitung. Seperti Matematika, Kimia, dan Fisika. Terlebih lagi, otak Isya terbilang agak loading dalam mencerna sesuatu. Terkecuali hal-hal yang berbau dengan es krim strawberry.

Kakinya yang minim, sering kali membuat orang-orang salah kaprah—menganggapnya sebagai gadis yang masih menginjak bangku SMP.

Namun, hal itu pula yang semakin menambah kesan imut pada dirinya. Memang, pada dasarnya gadis itu memiliki kepribadian childish. Isya itu cengeng. Terutama jika sudah berkaitan dengan es krim. Ia kerap kali menangis lantaran Bagas sering melarangnya memakan makanan bertekstur lembut dan mudah cair tersebut. Akan tetapi, cengeng itu bukan berarti dia lemah. Isya itu gadis kuat dan pantang menyerah.

Sebagai pecinta es krim strawberry garis keras, tentunya Isya harus mencecap seluruh es krim yang ada di dunia ini. Akan tetapi, makanan tersebutlah yang harus gadis itu jauhi sebisa mungkin. Alasannya? Biarkan waktu yang menjawab.

"Are you ready?" tanya Gauri. Tersirat kesedihan yang mendalam di wajahnya. Meskipun sulit, tetapi ia harus melepaskan anak semata wayangnya beberapa waktu, untuk mengejar pendidikan dan impian tunggal putrinya.

Isya mengangguk mantap. Air mukanya memancarkan keceriaan yang sangat pekat. Senyum pun tak luput menghiasi wajahnya yang nampak berseri-seri. Jujur, Isya sangat bahagia karena orangtuanya mengizinkannya untuk pergi ke Indonesia.

"Ingat pesan Daddy?" tanya Bagas dengan tegasnya.

Lagi-lagi Isya mengangguk mantap.

"Inget .... 1. Isya jangan nakal, harus jadi anak yang baik, jaga pola makan jangan bikin susah Satria, harus sopan, jangan sering makan es krim sama permen, tetap ceria, harus jaga diri, jangan sampai luka, harus bersikap ramah, terakhir ... jangan lupa senyum," balas Isya, mengucap ulang kata-kata Daddynya kemarin malam. Pesan yang sangat panjang memang.

ALEXSYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang