69| GADIS KALEM YANG DIAM-DIAM MENCINTAI GORILA

70 14 0
                                    

Seminggu telah berlalu. Isya sudah kembali ke sekolah. Kabar tentang Zoya dan keluarganya yang berusaha melakukan pembunuhan di sekolah sudah tersebar. Terutama teman-teman Isya, mereka membanjirinya dengan pertanyaan-pertanyaan tiada henti.

"Gue gak nyangka banget selain Queen Chilli, ternyata Zoya juga adalah seorang psikopat akut," ungkap Xia. Gadis itu bergidik ngeri. Psikopat di dunia nyata? Biasanya, Xia hanya membaca cerita itu di beberapa novel. Tidak terbayang akan terjadi di dunia nyata.

"Gila emang tuh si Zoya, tapi gue bersyukur banget dia bisa dipenjara. Itung-itung mengurangi populasi cabe bernyawa," timpal Kinan dengan sarkas.

"Yah, nanggung banget kenapa gak sekalian di eksekusi mati aja." Abel meringis, kesal sendiri.

Alex mengisi bangku kosong yang ada di sebelah Isya, lalu merapatkan tubuhnya dengan gadis itu.

"Alex apaan sih? Lepasin," bisik Isya saat Alex memegang tangannya di bawah meja.

Menarik ujung bibir, cowok itu menjawab, "Gak mau, enakan gini. Biar gak dingin."

"Alex, disini banyak temen-temen."

"Terus kenapa? Apa masalahnya?"

"Kalo ketauan kan malu." Dia menunduk, mencoba meloloskan jemari tangannya dari tangan kekar milik sang kekasih.

"Kenapa harus malu? Oh, lo malu punya pacar kayak gue? Its oke, gue mundur alon-alon."

"Alex, bukan kayak gitu. Is—"

"Hayo ...! Kalian berdua lagi ngapain? bisik-bisik tetangga." Alvin menyelidik. Bibirnya tersenyum jail.

Alex menarik genggaman tangannya dari bawah meja yang kemudian memamerkannya kepada makhluk-makhluk yang ada di sana.

"Lagi pegangan tangan. Mau apa lo?" Bibirnya menyungging ke atas sambil menatap Alvin dengan pandangan remeh.

"Buset, edan lo. Buat apa harus sembunyi-sembunyi kalo akhirnya dipertontonkan?" semprot Arthur seraya menyentil punggung tangan Alex yang sedang menggenggam erat telapak tangan Isya.

"Biar nggak terlalu mainstream." Cowok itu menyahut santai.

"Bangke, ganggu aja!" Alex mengumpat kala suara bel telah berbunyi memenuhi ruangan. Padahal, ia masih ingin berlama-lama dengan Isya. Tapi ... ah sudahlah.

∆∆∆

"Alex?"

Tidak ada jawaban dari lelaki yang saat ini tengah memainkan game Moba di ponselnya itu.

"Alex?"

Masih sama. Cowo itu terlalu fokus dengan gamenya.

"Alex Alex Alex!" Lantaran kesal, Isya pun merebut ponsel yang tengah dimainkan oleh Alex dengan paksa. Benar-benar menyebalkan. Cewek mana yang nggak kesel kalo dicuekin sama pacarnya sendiri?

"Apaan sih, Cil? Balikin gak!" Alex melipat tangan di depan dada. Pahatan wajahnya terlihat tengah menahan kesal.

"Nggak!"

"Balikin!"

"Ambil aja kalo bisa!"

Isya berlari sambil menjulurkan lidahnya. Tentu saja Alex tidak tinggal diam. Ia mengejar Bocilnya yang sehabis bangun dari koma bertingkah menyebalkan.

ALEXSYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang