Naya (COMPLETED)

25 ✨ Penjelasan ✔

Maya sudah siap berdiri tapi tangan nya dicekal oleh sepupunya itu.

"Mau kemana may?" tanya ridho

"Mau nyamperin mereka kak."

"Nggak usah, mending lo duduk. Bentar lagi bel gue mau ke kelas."

"Sebentar aja kak."

"Nggak may, gue disuruh bonyok lo untuk jagain lo disini."

Huft..

Bonyok lagi bonyok lagi, kenapa susah sekali menjelaskan semuanya.

Tersisa 6 hari lagi dan maya belum menjelaskan apapun.

"Oke, kakak bisa pergi." pasrah maya

"Good girl. Aku ke kelas dulu."

Sebelum pergi ridho mengacak acak rambut maya terlebih dahulu.

Jelas tujuannya untuk memanas manasi hati nando. Ridho tahu jika sedari tadi nando mengawasi nya dan maya.

Setelah ridho pergi, maya mendapat telpon dari orang yang sama seperti waktu di rumah sakit.

Tanpa babibu, maya segera mengangkatnya. Pasti ada sesuatu yang urgent hingga anisa menelpon nya di jam jam sekolah.

"Hallo. Kenapa lagi?"

"Lo harus balik cepet may!"

"Kenapa?"

"Semua nya udah kacau. Cuma karena lo yang belum balik."

"Maafin gue. Tapi gue janji secepatnya gue balik."

"Tapi kapan? Lo selalu bilang gitu. Tapi sampe sekarang juga lo belum ada buktinya."

"Kali ini gue serius. Beberapa hari lagi gue balik, kalau lo maish nggak percaya lo bisa beliin tiket buat gue balik."

"Oke gue setuju. Mau nggak mau lo harus mau."

"Iya, udah ya gue masih ada kelas."

Tut..tut..

Maya memutuskan telepon itu sebab dia ingat bahwa sekarang dia masih berada di kelas.

"Arghh... Pusing gue. Gue harus segera selesai in semuanya." putus maya pelan.

Bisa  berabe kalau ada yang mendengar nya.

---

Bukannya fokus pada orang yang ada di hadapannya, nando malah fokus mendengarkan pembicaraan maya dengan seseorang di telpon itu.

'Balik? Beberapa hari lagi? Tiket?' batin nando

Kemana maya akan balik? Apa ke Perancis? Setahunya maya tinggal disana sebelum pindah ke indonesia.

Arghh.. Tadi maya yang pusing sekarang malah nando ikutan pusing memikirkan teka teki ini.

"Woy ndo! Ngelamun mulu lo!" ucap reval sambil menepuk bahu nando