"Gimana keadaan istri saya dok?" tanya hendra pada dokter.
"Bu tia hanya kecapean dan terlalu syok. Butuh istirahat sebentar."
"Makasih ya dok, mari saya antar."
Hendra mengantar dokter pribadi keluarga nya. Sementara indra, sherly, dan ridho berada di ruang keluarga untuk membahas maya.
"Please lah ndra, lo buka surat nya." pinta ridho
"Sorry dho. Bukan nya nggak mau bantu atau gimana. Cuman sekarang bukan saat yang tepat."
"Sekali ini aja bantuin kita ndra." pinta sherly
"Maaf sayang, apa kalian nggak dapet surat juga?"
Keduanya bertatapan, mereka sendiri tidak tahu ada kah surat untuknya.
"Kita nggak tau. Maya nggak ngasih apapun buat gue." balas ridho.
"Gue juga." timpal sherly
"Mungkin ada di kamar maya atau kamar kalian masing masing. Coba cek teliti." saran indra
Sontak kedua orang itu ngacir menuju kamar nya di lantai 2 dan mengecek seluruh isi kamar.
Indra hanya menunggu di ruang keluarga. Rasanya tidak sopan jika masuk ke ruangan pribadi orang.
"Lho, ridho sama sherly kemana?" tanya hendra yang baru saja kembali.
"Mereka lagi nyari surat om. Siapa tahu om dan tante juga dapet."
"Bentar ya om cari dulu. Maaf om tinggal."
Hendra juga ikut naik ke lantai 2 untuk mengecek kamar nya. Siapa tahu benar ucapan indra tadi.
A few moments later...
Ketiga orang itu langsung turun tanpa membawa apapun. Seperti nya mereka tidak menemukannya.
"Gimana?" tanya indra digelengi mereka bertiga.
"Kalian udah cari di kamar maya?"
"Tadi gue udah sempet cek. Tapi nggak ada." lesu ridho
"Tapi nggak mungkin maya nggak ngasih surat sama kalian. Sementara sama sahabat sahabat nya aja dikasih."
"Tapi samsek nggak ada ndra." jawab ridho
"Kita lanjutin besok aja. Sekarang udah malem, mending kalian tidur. Dan indra? Kamu nginep disini aja. Om udah ngomong sama orang tua kamu."
"Makasih om. Dan maaf ngerepotin."
Hendra mengangguk dan pergi ke kamar nya untuk memastikan keadaan istri nya.
"Eh kalian nggak ngerasa aneh?" ucap sherly tiba tiba
"Aneh gimana?" tanya ridho
"Maya tiba tiba aja pergi dan tadi FA upload foto yang hampir mirip sama muka maya."
"Emang iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...