"Gimana keadaan nya dok?" tanya pria itu.
"Kondisi nya baik. Hanya Saja dia dalam kondisi yang lemah karena baru keluar rumah sakit serta mendapat tamparan dsb itu."
"Oh kalo gitu makasih dok." ujar pria itu.
"Sama sama, saya permisi dulu" izin dokter tersebut.
Pria tersebut langsung masuk ke dalam menemui maya yang masih pingsan.
Mungkin beberapa saat lagi ia akan bangun. Pikir pria itu.
"Gue harus hubungin siapa?" bingungnya.
Dia tidak memiliki kontak keluarga nya. Sahabat nya? Juga tidak. Ridho? Kakak kelas nya itu? Tidak ada yang punya kontak pria itu kecuali orang terdekat nya.
Sekarang dia harus menghubungi siapa? Ah ponsel maya, kebetulan sekali ponsel nya ada di nakas.
Tapi sungguh tidak sopan bukan? Jika membuka ponsel tanpa izin pemiliknya.
Dia bimbang. Bagaimanapun keluarga maya harus tahu. Oke bismillah saja.
Cuma telpon! Ingat itu!
"Hallo sayang, kenapa?" terdengar suara wanita paruh baya di seberang.
Dia memang menelpon kontak dengan tulisan 'mama tia❤' jadi sudah dipastikan jika itu adalah mama nya.
"Emm begini tante tia, saya mau memberi tahu jika maya ada di rumah sakit." jelas nya.
"Eh kamu siapa kok bisa pegang hp nya maya?"
"Sebelumnya saya minta maaf, saya tidak mempunyai kontak keluarga maya. Dan saya melihat ponsel nya di nakas jadi saya memutuskan untuk meminjam dan menelpon kalian."
"Ah sudahlah masalah itu. Sekarang maya berada dimana?"
"Ada di rumah sakit xxxxx."
"Baik saya kesana sekarang. Tolong jaga putri saya."
Tut...tut...
Panggilan telepon terputus. Dia meletakkan kembali ponsel maya di atas nakas.
Ketika hendak meletakkan nya kembali, terdapat notif di ponsel tersebut.
Dan tanpa sengaja dia melihat nya sekilas. Nampak tulisan 'urgent may! Cepet lo-' hanya kata itu yang dia dapat lihat tadi.
Untuk melihatnya bukan urusan nya. Cukup untuk menelpon saja tidak untuk urusan lain.
"Maya?!" teriak seorang wanita paruh baya yang baru saja membuka pintu.
"Kamu kenapa sayang?"
"Kalo boleh tau kenapa anak saya ada disini?" tanya tia.
"Tadi saya menemukannya pingsan di koridor bu." jelas pria tadi.
"Hahah.. Jangan terlalu formal dan tegang nak." ingat tia.
Sebenarnya tia ingin terkekeh di telpon tadi karena dia menggunakan bahasa terlalu formal. Lebih lagi, sekarang pun sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...