Maya, ridho, dan andi telah sampai di rumah nenek mereka yang berada di Bandung.
Butuh waktu untuk sampai ke sana, mereka tiba pada waktu sore hari.
Mereka ke sana hanya membawa tas sekolah saja. Karena baju baju mereka banyak yang ada di rumah ini.
"KAKEK! NENEK! MAYA DATANG!! YUHUUU!" teriak maya saat sudah berada di ambang pintu
"Astaga maya! Kenapa kamu teriak teriak?" tanya tia -mama maya-
"Hehe mama, kirain belum pada sampe." cengenges maya.
Maya duduk di sofa di samping ridho yang lebih dulu duduk duduk tadi. Sementara andi duduk di samping papanya.
"Kalian sudah sampai?" tanya nenek mereka yang baru keluar dari kamar
"Iya nek."
"Apa kabar sayang?"
"Baik."
Mereka bertiga menjawab dengan kompak terus.
"Kalian istirahat aja dulu. Ganti baju kan masih pake seragam sekolah tuh." saran yuda -papa ridho-
Mereka sama sama naik ke atas karena memang kamar mereka berada di lantai yang sama, lantai 3.
Warna pintu kamar mereka berbeda beda. Maya dengan warna biru, andi dengan warna hitam, dan ridho merah.
"Gue duluan ya." ucap maya yang kamarnya berada paling dekat dengan tangga.
Maya masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di queen size yang sudah lama tak ia tempati. Tapi keadaan kamarnya masih tetap bersih sebab dibersihkan oleh maid setiap harinya.
"Oh ya kabarin mereka." maya mencari keberadaan ponselnya.
Setelah mengecek semuanya, maya belum menemukan ponselnya. Maya berpikir sebentar, Ah! Ponselnya tadi dipinjam oleh ridho jadi ponselnya pasti ada di tangan ridho.
Maya berniat mandi terlebih dahulu sebelum pergi ke kamar ridho yang hanya beda 1 kamar saja yaitu kamar andi.
Beberapa menit kemudian, maya sudah selesai dengan setelan rumahan nya.
Maya keluar dari kamar tak lupa menutup pintu nya. Ketika sampai di depan pintu, maya langsung saja masuk seperti biasa.
"KAK RIDHO! WOY! BUKAIN!!" teriak maya di kamar ridho.
Nando kali ini sudah tak tau harus apa. Apa dia harus menyerah sebelum berjuang?
Cinta memang rumit. Sekarang, nando berada di kamar indra bersama dua curut nya.
"Gue harus gimana?"
"Lo harus berjuang bro!" saran indra
"Lo liat kan mereka berdua?"
Nando sudah lesu, bukan sifat nando yang sekarang ada di tubuhnya. Nando orang yang tidak mudah putus asa tapi kini nando sudah menyerah begitu saja.
"Lo aja belum tau kan tuh cowo siapa nya maya. Siapa tau sodaranya?" ucap reval yang masih sibuk dengan cemilan di tangannya.
"Bener tuh! Mungkin mereka sodara. Lo harus semangat dong berjuang buat dapetin maya." suport indra
Nando membuka aplikasi chat nya, berniat menanyakan keberadaan maya. Tapi dia lupa bahwa dia tidak punya nomor maya.
"Kalian ada yang punya nomor maya?"
"Lah lo kagak punya?" nando menggeleng
"Bentar gue minta sama tika." indra mengambil ponselnya yang ada di nakas dan segera menghubungi pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...