36 ✨ Flashback ✔

50 2 0
                                    

"Halo bebeb Chieka." sapa reval menggoda

"Lah napa sih lo? Aneh tau nggak?"

Chieka melewati reval karena tujuan awal nya adalah ke loker untuk mencari surat yang diberi maya. Kata indra, mereka boleh membuka nya jika sudah tidak marah pada maya.

Sekarang Chieka pun sudah melupakan tentang semua nya. Jadi, apa salah nya?

Setibanya di loker, Chieka melihat nando yang juga ada di sana. Seperti nya nando juga sedang mengambil sesuatu.

"Hai ndo." sapa Chieka.

"Hai Chiek."

"Ngapain di sini?"

"Ngambil buku nih."

Nando memang meletakkan beberapa buku nya di loker karena malas jika harus membawa nya pulang.

"Oh, eh itu coklat punya lo?" tanya Chieka ketika melihat banyak bungkus coklat di dalam loker dan di tumpukan kursi.

"Iya nih, biasa fans. Lo mau?"

Nando juga sudah malas berhubungan dengan semua coklat itu. Biasa nya, nando membuang nya di tempat sampah.

"Boleh nih?"

"Boleh lah, daripada gue buang semua?"

"Oke deh. Makasih ya." ujar Chieka stelah mengambil tiga batang coklat.

Tentu nya, dua untuk sahabat nya. Lumayan bisa bersedekah tanpa modal.

Reval melihat semuanya. Tapi dia harus berjuang. 'Semangat Val,' ucap nya dalam hati.

Reval menghampiri Chieka yang baru membuka loker nya, tadi reval memang mengikuti Chieka.

"Ketemu lagi Chiek. Siapa tahu jodoh."

"Dih. Pede amat lo."

Chieka lalu melenggang pergi dengan surat yang sudah berada di tangan nya. Reval pun menghampiri sohib nya yang kesusahan mengambil bukunya karena coklat coklat tersebut.

"Wuish, coklat lagi?"

Bukan hal pertama yang reval lihat. Setiap ke loker, pasti nando akan memanen coklat. Entah bagaimana coklat itu masuk.

Pasalnya, nando selalu mengunci loker nya. Dan coklat itu bisa masuk?

"Iya, biasa lah."

Reval mengangguk.

"Lo mau apain tuh coklat? Buang lagi?"

Nando mengedikkan bahu nya. Mungkin benar, akan dia buang lagi.

"Eh. Lo suka sama Chieka?" tanya nando tiba tiba.

"Nggak lah. Lo gila? Gue udah ada maya."

"Tapi kan lo lihat maya sama tuh rikfal makin lengket aja."

"Biarin lah, hubungan harus ada kepercayaan. Itu yang harus gue jaga."

Nando langsung pergi dari sana meninggalkan reval yang bernafas lega. Jadi, tidak ada saingan lagi.

Naya (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang