"Siapa ya?" Maya bingung, ia tak kenal pria ini tapi kenapa dia bisa mengenalnya.
Pria tadi membuka helm nya dan terlihatlah mukanya, baru Maya tau siapa orang tersebut. "Nando?!"
"Iya, ini gue," balas Nando sambil merapikan rambutnya.
"Jadi gimana penawaran gue?" lanjutnya. Maya menatap Nando bingung, "penawaran apa?"
"Gue kira Lo nggak bodoh banget," ejeknya sambil tertawa.
Maya berusaha berpikir, oh ya! Akhirnya dia tahu apa yang dimaksud Nando.
"Eh nggak usah, gue nunggu jemputan aja," tolak Maya. "Bareng gue aja. Soalnya udah sore nih. Kalo supir lo nggak bisa jemput juga, sore sore gini nggak ada kendaraan."
Maya mulai berpikir, benar kata Nando. Kemudian hp nya berdering ada panggilan.
"Hallo, ma?"
"..."
"Oh ya, ma. Santai aja."
"..."
"Iya, ma."Tut..tut...
"Gimana?" tanya nando lagi
"Nggak ngerepotin kan?"
"Nggak kok."
"Oke deh. Supir gue lagi nganter mama pergi." Maya naik ke motor Nando dengan hati hati dibantu dengan Nando.
Setelah semua aman, Nando melakukan motornya membelah kota Jakarta. 30 menit kemudian, Nando telah sampai di halaman rumah Maya.
"Makasih ya," kata Maya sambil tersenyum
"Sama sama. Kalo gitu gue pergi dulu." Maya hanya mengangguk lalu Nando melajukan lagi motornya.
Setelah mengantar Maya pulang, Nando tidak pulang terlebih dahulu. Dia ada janji dengan sahabat nya di Cafe Mawar.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di sana sebab jarak dari rumah Maya dan cafe tak begitu jauh.
Nando masuk dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana menambah gaya cool nya. Dia melihat sekeliling mencari keberadaan sahabat nya.
Setelah menemukan di ujung cafe, nando menuju mereka yang sedang asik bercerita. "Sorry telat," ujar Nando lalu bertos ala anak laki laki.
"Eh kemana aja lo? Masih pake seragam lagi," jawab Indra.
Indra dan Reval sudah berganti baju santai biasa berbeda dengan Nando yang masih memakai seragam.
"Tadi habis nganterin Maya langsung kesini jadi masih pake seragam," kata Nando jujur lalu meminum minuman yang baru saja Reval pesan.
"Eh bangke! Itu punya gue!" ujar Reval tak terima minuman nya diminum.
"Tinggal pesen lagi elah," kata Indra santai. "Lo yang bayar ya?"
"Iya, sana gih pesen. Sekalian pesenin gue," balas Nando.
Mendengar gratisan, Reval langsung berteriak memanggil pelayannya dan memesan menu favorit mereka disini.
Tidak terasa makanan mereka sudah habis dan mereka sedang bercerita sambil bercanda. Memang mereka sudah jarang kumpul sekarang.
"Gue duluan ya," ucap Nando setelah semuanya selesai.
"Kok cepet amat?" tanya Indra yang melihat Nando mengambil jaket dan kunci motornya.
"Ada urusan." Nando pergi begitu saja tak lupa meninggalkan uangnya.
Malam telah tiba, tugas matahari telah usai dan berganti bulan yang menemani hari ini.
Maya sedang rebahan sambil bermain hp nya, belum ada niatan untuk pergi, dia malas kemana mana. Bawaannya seperti ada magnet di kasur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...