26 ✨ Pingsan ✔

76 3 0
                                    

Maya terus melajukan mobilnya menuju rumah nando.

Pusing nya semakin menjadi jadi, tapi maya bertekad harus menyelesaikannya.

Setibanya di rumah nando, maya mengetuk pintunya. Dari luar rumah nando terlihat sepi.

Tok..tok..tok..

"Sebentar." sahut seorang wanita dari dalam

"Eh neng siapa?" tanya pembantu di rumah nando.

"Saya maya bi, nando nya ada?"

"Oh den nando ada di kamarnya. Sebentar ya saya panggilkan, neng masuk aja."

"Nggak usah bi, saya nunggu di sini aja."

"Kalo gitu bibi ke dalam dulu ya manggil den nando."

Setelah bi marni pergi, maya menyenderkan tubuhnya di tembok. Harap harap mengurangi sedikit rasa sakitnya.

"Ada apa?" tanya nando yang baru saja datang.

"Ada yang perlu kita lurusin nan."

"Udah nggak usah jelasin. Aku udah tau semuanya. Mending kamu pergi." usir nando

"Apa yang kamu tau?"

"Hubungan lo sama SEPUPU lo itu!" jawab nando menekankan kata 'sepupu' dan mengubah gaya bahasanya menjadi lo-gue.

"Aku sama kak ridho emang sepupu nggak lebih."

"Jangan membela diri. Jelas jelas, sepupu mana yang tiap hari bareng, pelukan tangan, usap usap kepala, dsb." ketus nando

Arghh... Rumit

"Emang salah kalo sepupu berlaku kayak gitu?"

"Tentu salah, ada hati yang harus lo jaga! Inget itu! Lo ngganggep gue apa?"

Deg

Selama ini maya sudah menjaga perasaan nya. Ridho hanya sepupunya.

"Aku tau ada hati yang harus aku jaga tanpa kamu ingetin. Terus mau kamu apa? Aku udah niat baik baik mau jelasin." lirih maya

"Kalo lo emang mau PACARAN sama SEPUPU lo itu, silahkan. Gue nggak larang sama sekali." ucap nando menekankan kata tertentu.

"Bahkan lo lebih dari cewe MURAHAN. Sampai SEPUPU sendiri di rebut. Apalagi itu milik SAHABAT lo sendiri."

Hikss..hikss...

Sudah tidak terbendung rasa sakitnya. Setiap kata kasar keluar dari mulut orang yang ia sayang.

"Setiap hubungan harus dilandasi kepercayaan. Kalau tidak saling percaya, untuk apa hubungan ini ada nan?" racau maya

Kepala nya tambah sakit ditambah tangisan nya ini. Maya mencoba untuk menahan semuanya sendiri.

"Bukannya gue nggak percaya, tapi lo emang nggak bisa dipercaya." sinis nando

Arghh... Kepala nya sudah sangat pusing.

Naya (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang