Sekarang, maya sudah pulang ke rumahnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Ucapan kakeknya tempo lalu benar terwujud, sherly dan ridho bahkan sudah tinggal menetap disana dan menutup akses untuk mereka kembali keluar negeri.
"Ma,pa, maya berangkat dulu ya." pamit maya lalu mencium tangan kedua orang tuanya
"Hati hati sayang."
Maya melangkah keluar rumah, disana maya melihat ada sebuah motor dengan pengemudi yang membelakanginya.
"Siapa ya?" tanya maya
Pengemudi tersebut membalikkan badan dan terlihatlah nando dengan gaya cool nya.
"Nando? Ngapain lo di sini?"
"Jemput lo lah." balas nando sambil tersenyum
"Eh maaf jadi ngeropotin lo. Udah lama?" tanya maya sambil berjalan menuju nando
"Nggak kok. Barusan, ayo!"
Nando memasang kan helm ke kepala maya. Membuat jantung mereka berdetak tak karuan. Mereka merasakan hal yang sama.
Untuk menutupi detak jantungnya, maya merapikan sendiri helmnya dan mengaitkannya.
"Udah yuk!" ajak maya menyadarkan lamunan nando.
Maya sudah naik ke atas motor, nando segera menghidupkan motornya dan pergi ke sekolah
Diperjalanan, hanya ada keheningan. Maya memegang jaket nando untuk pegangan. Dan sesekali nando melihat maya lewat kaca spion miliknya.
"Maya!!!" teriak tika ketika maya baru masuk ke dalam kelas
"Akhirnya lo masuk juga may, si tika kesepian banget kayaknya." ejek Sherin
Semenjak 2 hari maya tidak masuk, tika hanya duduk sendirian dan tidak ada teman mengobrol. Jika tika nekad ngobrol dengan Chieka dan Sherin maka akan membahayakan sendiri buatnya.
Tika juga lebih sering ke kantin sendiri 2 hari ini. Dikarenakan mood Chieka yang lagi down dan Sherin yang sibuk dengan buku.
"Lebay lo. Baru juga 2 hari, apalagi seminggu " celetuk maya
"Emang lo mau ngapain lagi kok seminggu?" heran Chieka
"Nggak, gue cuma asal ngomong aja."
Beruntung mereka sudah tidak mempersalahkan nya dan kembali ke tempat duduk masing masing akibat pak rohmat sudah masuk ke kelas
Pelajaran berlangsung seperti biasa, tidak ada yang bergaduh. Berbeda dengan kelas sebelah alias kelas XI IPA-3.
Kelas nando sedang free class, mereka memanfaatkannya untuk bersenang senang.
Ada yang makeup, gosip, bermain game online, nobar, dan masih banyak lagi. Tapi nando dan sahabatnya tidak ada yang ikut aktivitas itu.
Reval sudah berdiri dengan sapu sebagai gitar sekaligus mic nya. Ya, reval sedang berhayal menjadi seorang penyanyi di temani oleh teman sekelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...