46 ✨ Akhir Dari Segalanya ✔

142 3 0
                                    

"Ma, pa, aku naik ke atas dulu. Mau ganti baju sekalian siap siap." ujar maya.

"Yaudah kita tunggu di belakang ya. Kamu nanti nyusul aja." balas mama maya.

Maya mengangguk lalu menaiki anak tangga satu persatu. Sesampainya di kamar, maya mengambil koper milik nya. Yang isinya diganti oleh sahabat nya itu.

"Huft gue pake apa kalau kayak gini?" gumam maya.

Akhirnya pilihan maya jatuh pada celana hotpans dipadukan dengan kaos hitam. Tidak lupa jaket milik nya.

Selesai siap siap, maya menuruni tangga menuju taman belakang. Tempat akan diadakan nya bbq an malam ini.

Sudah ada sahabat nya yang sedang sibuk dengan pekerjaan masing masing. Maya merindukan mereka semua, tidak terkecuali nando.

Perlahan maya mendekat ke arah rikfal. Ya rikfal sebab sedari tadi nando memperhatikan nya. Tidak mungkin ia menghampiri seseorang yang sudah menjadi milik orang lain.

"Udah selesai fal?" tanya maya.

"Bentar lagi, lo kok lama kenapa? Belum siap ketemu dia?" tanya rikfal.

Maya menggeleng, "nggak kok. Tadi bingung mau pakai apa. Lo tau sendiri isi koper gue kayak apa."

Rikfal tertawa. Benar juga, jelas itu bukan style maya. Memang jiwa jail sahabat nya itu berbahaya.

"Hahaha yang sabar aja. Lagian lo kan masih punya baju di walk ini closed lo."

Maya menggeleng pelan.

"Lah? Emang waktu lo pergi lo bawa semua?" heran rikfal.

"Bukan gitu, waktu itu sengaja baju nya gue sumbangin karena gue pikir paling gue ke indo cuma jenguk ortu gue. Dan baju baju di koper cukup, tapi malah begini." kekeh maya.

Rikfal mengangguk pelan. "Yaudah gue ke sana dulu mau ketemu ortu." pamit maya diangguki rikfal.

Nando melihat semua nya. Ya semua nya. Sangat jelas interaksi antara maya dan rikfal. Tepat di hadapan nya.

Mereka terlihat bahagia. Apalagi maya, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi untuk nya.

"Cepet banget kamu ngelupain aku may." lirih nando.

---

"GOOD MALAM GUYSS, SHERLY YANG CANTIK JELITA MEMBAHANA DATENG NIH. MANA SAMBUTAN NYA?" teriak sherly dari pintu utama .

Maya Mengundang beberapa orang terdekat nya saja. Misalnya saja ketiga sahabat nya dan juga nando dkk. Tidak lupa sepupu sepupu absurd nya itu.

"Berisik banget lu kak." tegur maya yang sedang duduk bersantai di ayunan kayu nya.

Masih ingat kan? Ayunan kayu berukiran FA? Nah iya itu.

Sherly yang merasa ada maya langsung memeluknya, "gue kangen sama lo. Maafin gue ya, gara gara hubungan gue sama indra lo sama tika malah berantem." lirih sherly.

"Bukan salah lo kok, gue bahagia aja. Buktinya gue masih ada disini. Gue pergi bukan karena itu tapi emang karena udah waktunya gue balik ke sana." jelas maya.

Sherly melepas pelukan nya. Beralih pada indra yang memang datang bersama sherly.

"Makasih udah mau bantu jagain keluarga gue." kata maya lalu bertos ria dengan indra.

"Santai aja. Keluarga lo juga bakal jadi keluarga gue kali." kekeh indra.

"Ck, pede boros. Tapi iya juga sih, semoga langgeng sama kak sherly. Oh iya, jadinya nanti gue harus manggil kak indra dong hahaha..."

Naya (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang