Setelah melihat adegan pelukan tadi, nando pergi ke rumah indra untuk meluapkan emosinya.
Rumah indra merupakan rumah kedua mereka. Indra hanya tinggal dengan bibi dan tukang kebun dirumahnya.
Orang tua indra pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Namun bukan berarti indra anak broken home.
Indra masih mendapat kasih sayang orang tua nya meskipun sedikit. Orang tuanya pulang 1 bulan sekali dan di rumah beberapa hari untuk menjaga anaknya agar tidak ikut pergaulan bebas dan menjadi anak broken home.
Jadi, mereka menjadikan rumah indra untuk berkumpul. Indra juga tidak masalah begitupun orang tuanya.
Brak! (Anggap aja suara pintu dibuka kencang ya gaes.)
"Eh anj*ng! Kaget gue!" teriak indra yang main game online.
"Napa lo? Kayak orang kesetanan gitu." tanya indra yang masih fokus main game.
Nando hanya diam menahan amarah nya. Kenapa dia bisa semarah ini? Padahal ia tidak punya hubungan apapun dengan maya.
Melihat maya berpelukan dengan pria lain membuat emosi nya naik.
"Woy ditanya malah diem aja." tegur indra yang sudah meletakkan hp nya di nakas dan menghadap nando.
'Aelah dikacangin gue, gue chat reval aja kali ya.' batin indra
Kemudian indra memutuskan untuk mengechat reval untuk datang ke rumahnya.
Mereka masih diam diam an hingga terdengar suara reval yang berteriak dari lantai bawah.
"HAI! REVALDI YANG GANTENG DATENG NIH! LO PADA DIMANA?" teriakan reval menggema di seluruh penjuru rumah.
Beruntung orang orang sudah mengetahui watak dan perilaku sahabat majikannya itu. Jadi tidak terlalu masalah bagi mereka.
"Den indra ada di kamar nya den. Ada den Nando juga tadi." ucap bi surti-maid di rumah ini-
"Makasih bibi yang cantik." balas reval yang langsung naik ke atas.
"Aya aya wae." bibi geleng geleng menghadapi sahabat majikan nya itu.
Reval membuka pintu kamar indra dan menemukan kedua pria sedang berdiam diri duduk di karpet.
"woy! Napa pada diem?!" teriak reval
Kompak keduanya menoleh ke arah pintu.
"Ini nih, ni orang ditanya ga jawab terus."
"Lo napa nan?" tanya reval saat sudah duduk di samping nando.
Lagi lagi nando hanya diam. Kedua sohib nya membiarkannya terlebih dahulu. Nanti nando pasti akan cerita ketika amarah nya mereda.
Indra dan reval sudah tau bila nando sedang emosi karena wajah nando yang sedang menahan amarah. Nando bukan tipikal orang yang meluapkan emosinya ke hal yang negatif.
Dia lebih sering menahan emosinya sebentar sampai mereda. Tapi kadang kadang kalo sampai tak terkontrol, nando akan melampiaskan dengan memukul samsaknya.
"Huft..." nando menghela nafas pertanda dia akn bercerita sebab amarah nya yang sudah sedikit mereda.
"Gue tadi liat maya pelukan sama cowo lain." kata nando cepat.
"Ha? Lo ngomong apa?"
"Pelan pelan dah. Cepet amat!"
"Gue tadi liat maya pelukan sama cowo lain." ucap nando lebih pelan
"Bwahahahahh.....hahahha..." tawa mereka meledak Mendengar ucapan nando yang artinya sohibnya ini sedang cemburu
"Jadi lo cemburu sama maya?" tanya indra yang sedang menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya (COMPLETED)
Fiksi Remaja[PART LENGKAP] "Kepercayaan dalam sebuah hubungan itu penting, buat apa hubungan ini ada kalau kamu aja nggak percaya sama aku?" -Maya Louwis Pratama- "STOPP!!" Bugh "Jangan harap lo bisa temuin maya setelah ini." Why? Ada apa? Baca selengkapnya ya...