44 ✨ Hmm ✔

64 2 0
                                    

Tapi tiba tiba ponsel nando berdering.

Nando langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat nama nya. Nando masih sibuk memperhatikan gerak gerik perempuan yang bersama rio itu.

"Hallo."
"..."
"Aku lagi ada urusan."
"..."
"Nggak bisa nanti aja?"
"..."
"Tapi aku masih ada urusan."
"..."
"Iya iya, aku pulang."
"..."
"Bye."

Tut..tut..

Nando berdecak sebal, ada aja yang menganggu nya. Tapi niat nando tidak gugur begitu saja.

Masalah telpon bisa nanti dulu. Sekarang kita lihat yang ada di depan mata nya.

Perasaan curiga masih ada di dalam diri nando. Perempuan itu benar benar mirip dengan pacar nya itu.

Dih pacar? Ngaca kali. Bentar lagi jadi mantan. Orang nando udah punya Chieka juga.

Rio kaget melihat nando yang dekat dengan meja nya. Apalagi di meja itu ada maya. Sekarang rio harus apa?

Rio mengode maya bahwa nando ada di belakang nya. Tapi memang maya nya aja yang nggak peka an.

Maya bingung dengan kode dari rio. Biasanya rio langsung to the point. Lah ini kenapa pake kode?

Seperti nya rio menunjuk arah belakang. Ketika maya ingin menoleh, rio sudah lebih dulu memegang pipi maya supaya tidak menoleh ke belakang.

Rikfal tentu cemburu. Ia saja belum pernah memegang pipi maya. Paling hanya untuk profesional kerja aja.

"Lo kenapa sih?" tanya rikfal

"Tidak. Seperti nya sampai sini dulu deh metting nya. Saya masih ada urusan." pamit rio

Maya dan rikfal tidak mengerti. Rio memakai kata formal? Ada apa? Metting?

Rio langsung mengode rikfal untuk sedikit menoleh. Beruntung rikfal peka, rikfal sedikit menoleh untuk melihat siapa yang ada di belakang nya.

"Gue kayak kenal sama wajah pria itu." kata nando

Waktu rikfal menoleh, nando tidak sengaja menangkap sebagian wajah dari rikfal. Muka nya sangat familiar.

"May, dibelakang ada nando." bisik rikfal

Setelah menoleh ke belakang, rikfal kaget melihat nando yang berjarak beberapa langkah dari dirinya.

"Really?" ucap maya pelan.

Kedua pria itu mengangguk bersama. Maya panik, sekarang bagaimana. Rencana nya akan gagal kalau sampai nando menemui dirinya.

"Saya permisi. Semoga kerja sama nya masih bisa berlanjut ya." pamit rio

Entah darimana skenario itu rio dapat. Tapi rio seolah olah bertemu dengan clien nya.

Jangan salah, rio sudah menjadi CEO muda di kantor ayah nya. Rio mengganti kan ayah nya karena umur dan pemikiran rio sudah lebih dewasa.

Ada untung nya untuk mengelola kantor yang sudah ayah nya bangun. Ayah nya membangun usaha itu dari nol. Sekarang rio lah yang harus menggantikan nya dan membangun nya sampai sukses.

Naya (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang