34 ✨ Publish ✔

46 2 0
                                    

"Rikfal?" kaget maya.

Maya segera memeluk rikfal, sahabat yang ia tunggu tunggu. Masalah nya, biasa nya rikfal selalu ada jika ia di mansion.

"Makasih ya, kejutan nya." ucap maya di dalam pelukan rikfal.

Dengan iseng, diah memfoto mereka yang sedang berpelukan. Baginya itu moment langka.

"Sama sama may."

Maya melepaskan pelukan itu, sejujurnya rikfal masih senang berada di pelukan maya.

Tapi ia tidak mungkin memaksa maya untuk memeluknya. Toh, ia bukan siapa siapa nya.

"Jadi ini rencana kalian?" tanya maya pada anggota FA

Mereka semua mengangguk.

"Kalian tadi pagi sampe sore hias ini semua?"

Lagi lagi mengangguk

"Dan beruntungnya lo nggak ikut. Kalau aja lo jawab mau ikut, kita bingung harus ngasih jawaban apa." jelas ayu.

"Makasih ya kalian udah perhatian sama gue. Love you all."

"Sama sama may. Love you too." balas anisa mewakili semua.

Maya memeluk lagi ketiga sahabat nya itu. Rasanya sudah bertahun tahun ia tidak menemui nya. Padahal baru dua bulan saja.

"Kita senang senang yuk!" ajak devi

"Kuy lah!" sorak semua.

Mereka semua sudah kocar kacir ke segala penjuru. Rumah ini sederhana karena memang mereka menyewa nya untuk satu hari full ini.

Spesial kepulangan queen mereka. Maya. Di FA squad, maya sebagai queen, rikfal sebagai king, anisa sebagai princess, Ghani sebagai prince.

Maya duduk di sofa yang ada di taman belakang rumah. Beruntung ada taman di sana. Maya sangat menyukai bintang jadi ia bisa melihat nya jelas.

Tiba tiba anisa duduk di sebelah nya sambil membawa i-pad menunjukkan sebuah akun.

"Kapan kita buka identitas asli?" tanya anisa

"Secepatnya kalo bisa."

"Sekarang?" sahut ayu yang baru saja datang.

"Kalo sekarang bisa. No problem."

"Yakin?" kini giliran ghani yang datang.

"Seratus persen yakin." mantap maya.

Maya sudah mempertimbangkan konsekuensi yang akan didapat dari ini semua.

"Oke, kita bakal rapat sebentar. Dan secepatnya malam ini kita publikasikan jati diri kita." putus rikfal yang baru datang.

Semua orang menuju ruang keluarga yang lumayan lebar muat lah untuk tiga puluh orang di dalam nya.

Sengaja tidak disediakan kursi karena memang mereka menggunakan karpet.

"Om, gimana kalo kita coba cari di tempat favorit kita? Ide sahabat maya sih gitu." ujar sherly

Naya (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang