#23

2.4K 343 103
                                    


Hai jumpa lagi. Kemarin pada nggak suka sama kejadian yang di alamin Yoong ya? Maaf yaa. Jangan di bawa serius kan ini cuma fiksi semata hehehehe.

Kuy lanjut baca lagi. Btw, belom ngantuk kan?

Siap siap siap! Tau kok disini pada banyak yang benci hari senin. Makanya sebelum tidur aku update dulu hehehe.

Tapi jangan lupa Vote nya yaaaah 😘

Jangan lupa tinggalin jejak kamu juga biar aku seneng baca perasaan kalian 😋

Thank you 🙏


Lets Go!



Dont bully!


Please enjoy!





































"Nde, sayangku... Iya, kamu sabar dong. Kenapa sih suka nggak sabaran?... ini udah deket... Iya, sayang... Sampai ketemu disana."


Seorang yeoja cantik jelita menutup teleponnya dan kembali fokus menyetir dengan cepat. Dia hendak akan menjemput suami dan anaknya di rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, dia menelepon suaminya lagi untuk bertanya keberadaan mereka.

"Kalian dimana? Aku di lobi... Oh, kamu lagi makan di caffee rumah sakit?... Emh, gimana ya? Gini aja deh, aku mau sekalian liat kondisi anak-anaknya Yul dulu deh, ya? Setelah itu, baru nyusul kalian... Oke sayang, Bye."

Setelah mengambil kesepakatan yang bijak dengan suaminya di telepon, Yeoja itu mulai berjalan menuju ruang rawat inap anak dari sahabatnya.

Dia sedikit bergidik karena koridor rumah sakit ternyata terlihat sepi padahal itu baru jam 9 malam.

"Ya, ampun... Sunyi banget... Apa karena VVIP ya? makanya sunyi gini?" Gumamnya.

Suaminya sudah mengirimkan nomor ruangan anak sahabat mereka itu. Dia pun kembali melihat layar handphonenya untuk meyakinkan sekali lagi kalau dia berada di jalur yang benar.

"Oke, di kamar 09, kan?" Gumamnya lagi sambil melihat papan persegi yang tertera angka setiap pintu ruangan.

Namun saat dia berada di persimpangan jalur koridor, langkahnya sontak terhenti.

Ada sesuatu yang menghentikannya.

Sesuatu yang membuat dirinya tercengang dan terpukul bahkan telapak tangannya mulai di kepalkan karena hal itu.

"Yoong nggak apa-apa selama ini nggak di sayang mamih... Tapi jangan bilang kalo Yoong ini anak sial, mih... dari kecil mamih selalu bilang gitu ke Yoongnya... Yoong minta maaf kalo nggak pernah bikin mamih bahagia... Tapi jangan bilang gini, Mih... Hati sama kepalanya Yoong sakit, Mih..."

*DEG!

Seluruh darahnya berdesir hebat kala melihat pemandangan yang sangat menyakitkan antara Ibu dan anak yang sedang sama-sama menangis di koridor itu.

Apalagi seorang anak yang malang itu sedang berlutut di depan sang Ibu yang sama sekali tidak peduli akan air mata anaknya.

"Oh my God, oh my God... Ini aku lagi nggak salah liat, kan? ini aku lagi nggak salah denger, kan?!" Benak yeoja yang menyaksikan hal itu di balik simpang tiga koridor.

Dia masih mengamati dan mendengarkan percakapan menyakitkan itu.

"Kalo kamu sayang sama dia, tolong... mulai sekarang... berusahalah untuk jauhin dia."

Anak YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang