Jangan buat pernyataan seolah-olah kamu bertahan, kalau kamu sendiri yang lebih dulu meninggalkan ku dalam kesendirian.
Jalan sepi mereka lalui, tak adanya angkot membuat mereka terus menyusuri jalan raya yang terlihat sedikit sepi. Memang jalanan ini dibuat untuk mempermudah menuju sekolah, bukan dijadikan sebagai jalanan besar, yang banyak di lalui oleh kendaraan besar atau kendaraan pada umumnya.
Rani terus menoleh ke belakang, ketika ia merasakan ada sesuatu yang tak beres. Berulang kali ia menoleh, tapi tak ia temukan satu pun orang di dalamnya.
"Ini jalan sepi banget, sih. Gue capek," jelas Rani sembari menghentikan langkahnya sembari mengelap keringat yang menetes.
Allicia pun ikut terhenti. "Iya, tumben gak ada angkot yang lewat."
Allicia pun terus menerus mencari angkot yang sering ia tumpangi, sampai ketika ada satu angkot yang terhenti membuat senyum Allicia mengembang. Allicia pun ingin masuk, tapi langkahnya ia urungkan, begitu pun dengan Rani.
"Angkot ini aneh. Penumpang cuman dua orang, pakai baju hitam semua lagi," bisik Allicia di angguki oleh Rani.
"Bener. Kok aneh, ya," balas Rani ikut memperhatikan.
Jelas mereka berdua merasa keanehan. Bagaimana tidak? Hanya ada dua penumpang yang menaiki angkot itu. Kedua orang itu berpakaian serba hitam. Allicia pun menoleh, keadaan mereka dengan gerbang sekolah tak cukup jauh, juga masih ada murid yang menunggu, tapi kenapa angkot ini tak mengangkutnya? Allicia pun menarik Rani menjauh.
"Pak, kita jalan kaki aja."
"Loh, kenapa Neng?"
"Udah, deh. Kita mau jalan kaki. Gak usah di paksa, deh," balas Rani kemudian menarik Allicia pergi.
Ketika Allicia dan Rani pergi menjauh, justru angkot itu terus mengikuti mereka, membuat Rani dan Allicia berlari ketakutan. Salah satu dari mereka pun turun dan mencegah mereka untuk pergi, kemudian salah satu dari mereka kemudian turun dan menatap ke Rani.
"Tangkap, Non Rani!" perintah sopir angkot itu.
Rani pun tersenyum miring. "Kalian bertiga suruhan Mama? Gak mempan sama gue!"
"Non, mending sekarang ikut kami. Ini perintah dari Mama." Salah satu pria berpakaian hitam itu pun menatap Rani dengan tatapan nyalang.
"Enggak! Gue gak mau pulang!" teriak Rani kemudian ingin menarik Allicia, namun segera di tarik oleh salah satu bodyguard sang Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Missing You (COMPLETED)
Fanfiction"Kamu itu nyata, tapi tak terlihat ada." ~Maharani~ Kamu hanyalah ilusi terbesar bagiku. Orang lain tak bisa melihatmu, tapi aku bisa menemukan kehadiranmu di sisiku. Kamu hidup, tapi tak pernah terlihat. Kehadiranmu ada, tapi...