|IMY 38| Insiden

208 37 5
                                    

Kamu sebenarnya paham dan tahu, hanya saja kamu melupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu sebenarnya paham dan tahu, hanya saja kamu melupakan.

Ketika kita dilupakan oleh seseorang yang spesial apa yang akan kamu lakukan? Ketika rasa sakit dan sesak datang secara bersamaan, apa akan ada hati tegar yang siap menerjang? Entah, kita tak dapat pastikan. Fenomena patah hati karena di lupakan sudah sering terjadi, setiap manusia yang mempunyai hati dan bisa mencintai pasti bisa menimbulkan luka yang sebenarnya tak akan abadi, jika di lihat sekilas, luka dapat hilang jika kita rela dan mau mengikhlaskan, tapi balik lagi, semacam interaksi yang mempunyai hubungan timbal balik. Terkadang yang mencintai, tak lagi di cintai, begitu pun sebaliknya.

Masalah hati membuat setiap manusia memiliki rasa sesak yang tak berujung. Rasa sesak akan hilang, apa bila kita sudah menemukan yang baru, dalam artian pengganti. Wah, terlihat sederhana bukan? Namun tanpa kita sadari, mencari pengganti ketika cinta masih bersemi tak bisa di pungkiri kesulitannya untuk mencari. Ya, semacam ingin keluar dari zona nyaman, namun tanpa sadar masih terperangkap pada zona mager.

"Lo lihat Rani?" Fajar tiba-tiba datang menghampiri Allicia yang ingin keluar gerbang.

Allicia pun menautkan alisnya. "Masih peduli sama dia? Kenapa, sih, lo tega lupain dia?"

"Emang gue punya kenangan sama dia?"

"Rani ada di rootof sekolah." Allicia beranjak pergi, meninggalkan Fajar yang hanya diam memikirkan ucapan dirinya.

Fajar pun kemudian beranjak pergi. Ketika semua murid memilih untuk pulang, kenapa wanita itu lebih memilih tempat yang tak di jangkau orang? Fajar pun berpikir negatif sekarang. Ia bergegas menaiki anak tangga yang tak terhitung lagi. Kakinya berlari dengan cepat untuk sampai ke rootof sekolah yang berada di lantai atas.

Pintu besi menyambut matanya. Pintu yang sudah karatan, dengan handel yang sudah terbuka. Fajar pun bernapas lega, ketika melihat wanita menyebalkan itu tengah berdiri dengan tangan yang bertumpu pada penyangga antara rootof dan bawah, walau begitu, posisi seperti itu seakan ingin bunuh diri.

Tanpa sadar, Fajar mendekati Rani dan menarik rambut panjang milik Rani yang ia kucir, Rani tersentak kaget dan segera menoleh pada Fajar yang hanya menatap dirinya dengan ekspresi datar.

"Astaga ... Mau apa lo ke sini?" Rani pun berkata dingin.

"Belajar. Hari ini kita belajar."

Rani menoleh lagi. "Emang kita ada janji? Perasaan enggak. Gue gak mau di ganggu. Mood gue lagi jelek."

Benar. Mood Rani sedang bermasalah sekarang. Kejadian di lift tadi belum sepenuhnya hilang. Rasa sesak dan sakit masih hingga di rongga-rongga hati miliknya. Merasa kecewa dan marah pada Fajar yang tak kunjung juga mengingatnya.

I Missing You (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang