|IMY 47| Ingat Ketika Hilang

416 35 12
                                    

Aku adalah daun dan kamu adalah pohon, inginku hanya ingin terus melekat pada dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku adalah daun dan kamu adalah pohon, inginku hanya ingin terus melekat pada dirimu. Walau akhirnya aku tetap gugur juga.

Takdir tak bisa ditebak, namun bisa diubah, bagi orang yang mau merubahnya. Kata orang, cinta sejati itu antara dua orang yang saling mengasihi dan mencintai, bagiku tidak. Cinta sejati adalah pria yang rela meluangkan ribuan waktunya, hanya untuk bersama gadis penyakitan seperti diriku. Jika di tanya aku ingin sembuh? Semua orang punya harapan itu, ketika sakit datang menguji waktu. Namun, skenario terbaik ada di tangan Tuhan, hanya dia yang tahu, kapan aku gugur dan kapan aku bermekaran.

Aku seperti pohon, lambat laun tak bertahan lama, namun tetap gugur juga. Kesetiaan dan cinta ku pada dirinya bagaikan ranting yang tak pernah hilang di sapu debu bertebaran, tak pernah rapuh walau panas matahari menerjang. Walau aku sih pohon yang sudah gugur, namun masih ada jejak ranting yang akan ku kenang. Kenangan yang tak pernah terkias oleh diksi semata, dan Narasi yang seolah indah.

Malam ini, aku sudah menyerah pada semuanya, menyerah pada keadaan yang seolah membuatku tetap tegar. Malam ini aku telah mengungkapkan cinta yang sudah lama ku pendam, yah, semoga dia akan sadar. Dan malam ini juga, ada seorang pria yang tengah berbaring lemah di ranjang. Pria yang pingsan, karena tak kuat melihat kepergian diriku. Matanya yang terpejam, pertanda bahwa ia tengah pingsan.

"Fajar, lo gak akan lupakan gue, kan?" tanya Rani dengan tatapan sendu miliknya. "Walau gue pergi nanti, lo jangan pernah lupakan gue, ya."

"Yes, I'am promise."

Suara itu dan bayangan kejadian yang pernah terjadi terus menghantuinya. Dahi Fajar pun mengerenyitkan, di ikuti oleh kepala yang sudah keringat dingin. Apa ini kejadian yang ia lupakan? Fajar pun berguling sana sini, merasa tak tenang.

"Rani, temui gue. Temui gue di mana lo terima berita buruk itu," ucap Fajar perlahan berjalan menghilang.

Mama Fajar dan Allicia yang melihat Fajar begitu pun merasa khawatir. Bagaimana tidak? Pria itu terus memegangi kepala dengan keringat dingin yang mengucur deras.

Ingatan terakhir bersama Rani pun terus berputar di kepalanya, membuat Fajar terbangun dan ingat semua yang ia lupakan.

"Fajar, gue gak bisa bertahan lagi."

Yap! Ingatan terakhir itu membuat Fajar terbangun, napasnya pun tidak beraturan. Ia menatap sekeliling. Ini kamar Rani. Rani tak mungkin meninggalkan dirinya, kan? Rani akan menempati janji agar tetap sehat? Semua yang ia harapkan pun pecah, ketika ia mendengar suara tangisan dan suara orang membaca surat Yasin di bawah sana. Fajar pun tak basa-basi.

I Missing You (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang