5 || Menikmati Masa SMA

240 95 24
                                    

Kok gue sering ketemu Pak Ilham ya?

Aina Faj'ri

"Ngapain sama Pak Ilham, Na?"

"Cuma nemenin gue nungguin lo, Dan."

"Jangan-jangan Pak Ilham suka sama lo, Na?"

"Gak mungkin kali, Dan. Ada-ada aja lo."

"Mungkin aja kali, Na."

"Udah, ah, yuk!"

Aina menaiki motor besar Dani, sebenernya kalo bukan karena kepepet dia gak akan mau naik motor beginian sedangkan dia tengah mengenakan rok.

Ribet!

Apalagi kalo kena angin,

Wussss...

Roknya nyingkap, Broo!

Ya udah lah gak papa, namanya juga kepepet. Dari pada gak pulang atau jalan kaki kan jadi repot.

Di sepanjang jalan, Aina memegang roknya agar tidak terbuka karena hembusan angin yang kencang. Ia juga sangat ingin menampol kepala temannya ini karena sudah tau dirinya mengenakan rok tetapi tidak punya niatan untuk meminjaminya jaket yang di kenakan.

Sungguh kamprettt!

"Turun!"

"Cih, nge gas! Btw, makasih ya. Dah sana pulang."

"Ck, gak ada baik-baiknya ya lo, Na."

"Ya gue harus apa?"

"Nawarin gue masuk kek, ngasih minum dulu kek."

"Katanya lo capek, pulang gih habis itu tidur. Besok gue traktir makan."

"Wahh, beneran ya, Na?"

"Iya sana huss."

"Lo kata gue kucing! Ya udah gue balik ya, Na. Byee..."

"Byee..."

Aina masuk ke dalam rumah,

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam, Non Aina udah pulang."

"Udah, Bi. Ayah sama Bunda belum pulang?"

"Belum, Non. Non Aina mau bersih-bersih dulu atau mau makan?"

"Aina bersih-bersih dulu deh, Bi. Gerah."

"Ya sudah. Nanti Bibi siapin."

"Iya, Aina ke kamar ya, Bi."

"Iya, Non."

Aina berjalan lesu ke kamarnya, entahlah hari ini dia sangat letih. Padahal seingatnya dia tidak melakukan apapun.

Dia meletakkan tasnya di meja belajar, menempatkan seragamnya ketempat cucian. Lalu ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar lebih fresh.

AINA FAJ'RI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang