6 || Pak Ilham Fans Aina

215 87 15
                                    

Woah, ternyata saya artis sahabat! Sampai di cariin guru, ngefans pasti.

Aina Faj'ri

"Yah?"

"Apa?"

"Aina boleh nggak hari ini naik motor sendiri?"

"No!"

"Ayah Aina udah gede, Aina pengen sekolah naik motor sendiri."

"Ayah sudah pernah kasih tau kamu alasannya Aina!"

"Tapi Ayah nggak ngertiin Aina, Ayah nggak tau Aina suka kesusahan kalo gak ada yang jemput. Ojek suka gak ada tiba-tiba, Ayah lagi meeting, Bunda pergi. Aina--"

Ucapan Aina tidak terselesaikan, dia tidak sanggup berbicara lagi. Hanya menangis yang dia lakukan saat ini, dia ingin seperti teman-temannya yang lain, yang di perbolehkan untuk mengendarai sepeda motor sendiri.

"Aina... Ayah takut kamu kenapa-kenapa sayang. Ayah akan bolehin Aina naik motor nanti saat Aina sudah menginjak usia tujuh belas tahun."

"Tujuh belas tahun? Jadi selama sekolah Aina tidak akan pernah merasakan yang namanya naik motor sendiri?"

"Iya," ucap Abraham ragu. Bukan apa-apa dia melarang Aina, dia hanya takut putrinya ini mengalami hal yang tidak di inginkan. Dia sebisa mungkin menjaga anaknya ini.

"Ayah jahat. Padahal Aina cuma mau sekali aja tapi Ayah tetap nggak bolehin."

Aina berlari ke kamarnya dengan sesenggukan.

Drama memang, tapi dia sangat-sangat ingin!

"Kenapa Ayah jahat banget sih." Aina bermonolog.

"Kapan aku naik motor kalo gitu?" lagi.

Seketika Aina ingat! Dia melirik jam tangannya, pukul 06.50, 10 menit lagi dia akan terlambat, tapi dia tidak peduli. Aina akan membolos hari ini, dia sedang berada di mood yang buruk, sangat buruk!

"Aina?" itu suara Liana.

"Aina mau tenangin pikiran dulu, Nak?"

"Iya."

"Ya sudah, Bunda akan izinkan kamu ke wali kelas kamu ya."

"Bunda baik deh," gumam Aina pelan, Liana tidak akan dengar.

(Hp Aina berbunyi)

Aina membuka hp nya, pesan atas nama Dani muncul.

Dani Hamid

Gak masuk, Na?

Nggak, Dan. Gue lagi ada masalah sama Ayah, besok gue ceritain.

Oke, see you. Btw berarti hari ini gak jadi dapet traktiran ya, Na?:(

Tampol ni?_-

Uluuu bye, Na. Lo serem kalo marah.

Aina tidak lagi membalas pesan Dani. Kepalanya pusing, mungkin efek dari tangisannya tadi.

Dia akhirnya memutuskan untuk tidur saja, mungkin setelah dia tidur rasa sakitnya akan hilang. Maybe.

🦂🦂🦂

"Euhh..."

Aina mengerang, hobi nya membuat dirinya lebih fresh.

AINA FAJ'RI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang