18 || Ditolaknya Ilham

122 55 5
                                    

"Aku gak mau. Aku masih labil, gak bisa ngurus masalah sendiri. Aku gak mau pacaran, cuma bikin sakit hati. Aku tolak kamu."

Aina Faj'ri

DOR!!!

"Sial apaan tuh?" gumam Dani.

Tiba-tiba lampu menyala dengan terang. Dia terkejut kenapa ada mama, papa, adiknya, Pak Ilham, Aina juga Disya? Bukanya perempuan itu sedang marah kepadanya? Bukankah tadi Disya sudah keluar dari kafe?

"SELAMAT ULANG TAHUN... SELAMAT ULANG TAHUN... SELAMAT ULANG TAHUN DANI... SEMOGA PANJANG UMUR Yeyyyy!!!"

"What the fuck! Apa-apaan ini?"

"Diem!" bentak Aina.

"TIUP LILINNYA... TIUP LILINNYA... TIUP LILINNYA SEKARANG JUGA
SEKARANG JUGA... SEKARANG JUGA..."

"Make a wish, Dan!"

"Dani cuma mau orang yang Dani sayangi selalu bahagia."

Fyuhhh...
Dani meniup lilinnya. Mereka semua yang ada di sana bertepuk tangan meriah.

"Selamat ulang tahun Dani sayang. Semoga kamu jadi anak yang berbakti ya. Mama sayang kamu."

"Makasih, Ma. Makasih udah sayangin Dani," kata Dani seraya memeluk mamanya.

"Selamat ulang tahun, Nak. Jadi anak yang baik ya, jangan neko-neko!"

"Makasih, Pa." Dani juga memeluk sang papa.

"Happy Birthday, Bang!"

"Thanks, Bro! Gak mau peluk gue?"

"Ogah banget," jawab adik Dani.

"Happy Birthday Dani zeyengkuuu... Wish you all the best yaa."

"Ck, jadi ini semua rencana lo, Na?"

"Hehe bukan gue aja kok, semuanya juga ikut andil," elak Aina.

"IDE AINA!!" teriak semua yang ada di kafe kecuali Dani dan Aina tentunya.

"Makasih ya, Na."

"Sama-sama."

"Selamat ulang tahun, Dani Hamid. Semoga sukses," ucap Ilham tersenyum kecil.

"Terima kasih, Pak. Gak nyangka ultah saya bakalan di hadirin guru sendiri hehe," kata Dani cengengesan.

Ilham hanya terkekeh.

Terakhir, tatapan Dani mengarah ke tempat Disya berdiri.

"Hai, Dan. Happy Birthday ya, semoga yang lo harapin terwujud," ucap Disya tersenyum sangat manis.

"Thanks, Dis. Lo juga ikut rencana Aina?" Disya mengangguk tersenyum.

Dani yang merasa tanggung, dia memegang kedua tangan Disya.

"Dis, gue bukan orang yang romantis kayak di novel-novel. Gue sayang sama lo, gue juga cinta sama lo-- lo mau nggak jadi pacar gue?" semuanya terkejut termasuk Disya. Tidak menyangka bahwa Dani akan mengambil tindakan ini di hari spesial nya.

"Gue mau."

"YES!!!" teriak Dani.

Prok prok prok!

Semua orang bertepuk tangan merasa ikut bahagia atas keberhasilan Dani menembak Disya.

"Cie cie Dani Disya... Selamat ya pasangan baru," seru Aina keras.

AINA FAJ'RI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang