Belum siap akutu, Pak ketemu calon mertua.
Aina Faj'ri
Tepat pukul tujuh malam, Pak Ilham dateng. Dia keliatan beda banget dari biasanya!
Biasanya kan dia pake pakaian yang seragam sama guru-guru lain. Nah, kali ini gue liat dia pake celana levis selutut, kaos putih polos di lapisi jaket.Uh, makin ganteng iya!
"Yuk!"
"Sebentar. Aku pamit dulu sama orang tua kamu, izin bawa anaknya."
Ok fiks gue suka sama Pak Ilham!
"Bunda sama Ayah lagi pergi ke rumah Budhe, anak Budhe ku abis lahiran. Tadi sebelum berangkat, aku juga udah bilang kalo mau pergi sama kamu."
Tadi sore, bunda dapet kabar dari grup wa keluarga, katanya anaknya Budhe Ratih habis lahiran.
Dan akhirnya malem ini, keluarga besar termasuk ayah dan bunda akan menengok Mbak Ajeng, anak Budhe Ratih.
"Ya sudah, yuk berangkat. Takut kemaleman."
Pak Ilham ngasih gue helm yang dulu dia kasih waktu gue pulang bareng Dani, inget gak? Kalo lupa... Ya gak mau tau whehehehe...
"Udah?"
"Udah, yuk!" kata gue.
"Ya sudah turun."
"Ha?"
Ini maksudnya gimana sih?! Gak jadi jalan apa gimana? Masa orang baru naik langsung di suruh turun.
"Katanya sudah, kalau sudah ya turun, Aina."
"Bapak jangan bercanda deh!"
Tiba-tiba Pak Ilham ngelirik gue tajem! Pake banget!
"Ke-kenapa?"
"Kenapa panggil Bapak lagi?!"
"Astaghfirullah, reflek tau! Gak usah di perpanjang ah. Ini jadi jalan atau nggak? Kalo nggak aku mau tidur aja!"
"Jadi."
Ilham ngendarain motornya gak pelan, gak kenceng juga. Sedengan lah.
Karena gue gak tau mau pegangan apa, akhirnya gue pegang aja jaketnya kanan kiri."Ini mau kemana sih?"
"APA?!"
Astaghfirullah nge-gas.
"MAU KEMANA?"
"KAMU MAU KEMANA?"
"TERSERAH DEH!"
"TERSERAHNYA KEMANA?" tanyanya lagi.
Hm, enaknya kemana ya? Gue baru inget kalo belum makan. Gue suruh cari tempat makan aja lah.
"MAKAN YUK! AKU BELUM MAKAN MALEM."
"OKE!"
🦂🦂🦂
"Di sini gak papa?"
"Iya, yuk!"
"Kamu cari tempat duduk biar aku yang pesen. Eh, mau pesen apa?" tanya Aina.
"Samain aja, tapi minumnya es jeruk."
"Oke."
Gue nyari abang-abangnya, gue udah sering kesini. Jadi hafal sama abangnya yang jualan.
"Eh, lu, Na? Mau makan?"
"Iyalah Bang! Ya kali mau nonton aja."
Bisa aja nih abang-abang satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AINA FAJ'RI ✓
Teen FictionAina Faj'ri, seorang perempuan yang gemar sekali tertidur di kelas. Karena hobinya itu dia kerap kali dihukum oleh gurunya namun, itu tak membuatnya kapok. Hingga semua dimulai saat ia bertemu dengan seorang guru saat hendak membeli barang. Dari sit...