34 || Inisial D Yang Sebenarnya?

46 17 2
                                    

Rasa yang pernah ada bisa kembali tanpa perlu kita minta, entah rasa sakit  atau bahagia yang memuncak yang akan kita dapatkan, tergantung bagaimana perasaan dia yang dihadapan kita

Damian Jovy

Hari ini adalah hari dengan jadwal yang sangat padat untuk seorang Aina Faj'ri.

Tipu!

Aina berjalan di koridor seorang diri, pagi ini masih sangat sepi, jam baru menunjukkan pukul 06.10 WIB.

Entah kerasukan setan apa, dia tak tahu hingga bisa datang sepagi ini. Mungkin Allah sudah memberinya hidayah.

"Kenapa harus olahraga sih!" gumam Aina.

Dia membuka lokernya, kemudian mengambil seragam olahraga yang terlipat rapi. Namun ada sesuatu yang membuat Aina mengurungkan niatnya untuk menutup pintu loker.

"Surat lagi?"

Aina tak langsung membukanya, melainkan menyimpannya di saku seragam yang kini ia kenakan.

"Kira-kira siapa lagi ya?" pikir Aina penasaran.

Dia segera berganti kaos olahraga, tentu saja di kamar mandi. Lalu kembali ke kelas.

Dengan perlahan Aina membuka lipatan kertas tersebut, "D, lagi?"

"Sebenernya D itu siapa sih?!"

"Penasaran sama gue ya? Datang ke taman sekolahan, nanti lo bakal tau gue siapa. Pulang sekolah," gumam Aina membaca isi kertas tersebut.

"Temuin gak ya? Tapi kalo orang jahat gimana? Tapi kalo gak gue temuin gue sendiri yang penasaran!"

Aina terjun dalam lamunannya, namun hanya sebentar setelah seseorang mengejutkannya.

"DOR!!"

"MATI LO!"

"HAHAHA!" tawa orang tersebut dengan sangat keras.

"Apaan sih Ta!"

Orang itu adalah Kalista, kenal kan?
Kalo gak kenal ya udah.

"Ngapain lo bengong aja dari tadi?"

"Kepo huuu!"

"Heleh!" cibirnya.

🦂🦂🦂

"AINA MASUK GENGNYA CLARISSA?? SERIUS DEMI APA?!!"

"BENERAN GAK NIH?"

"Katanya Anna sih iya, gak mungkin doi bohong kan?"

"Serius? Kok gue gak percaya sih?!"

Satu kata untuk kondisi sekolah saat ini, heboh!

Berita ini cukup menyita perhatian banyak siswa-siswi, karena yang mereka tau Aina itu cewek yang baik, bisa-bisanya gabung sama gengnya Clarissa yang sedikit jahat.

"Eh, itu Aina! Tanya aja! Na, beneran lo gabung sama gengnya Clarissa?"

"Iya!" bukan Aina yang menjawab, melainkan Clarissa sendiri yang baru saja datang bersama Dahlia, Anna, dan Anggia.

"Tapi bukan geng lagi. Cuma sahabat aja, panggil aja Cover. Simpel kan?"

"Bukan geng yang suka ngancem adik kelas lagi?" pertanyaan yang mampu membuat Aina memicingkan matanya ke arah Clarissa.

AINA FAJ'RI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang