Tenang Aina tenang, jangan kegeeran!
Aina Faj'ri
"Kenapa ke sini?"
"Ya karena di sini tuh sepi, enak."
"Kamu suka tempat sepi?"
"Bisa di bilang begitu."
"Yakin alasannya cuma mau ketemu orang tua saya? Gak ada alasan yang lebih jelas?"
"Hahaha... Saya memang ingin bertemu orang tua kamu. Minta izin."
"Minta izin buat ajak saya jalan-jalan?"
"Iya." Aina mengangguk mencoba untuk percaya, tapi entah kenapa seperti ada yang mengganjal.
Saat ini mereka berdua sedang berada di taman komplek, sore ini sangat sepi. Hanya ada dirinya dan laki-laki itu yang duduk di rumputan, tepatnya di dekat air mancur.
"Bapak selain ke rumah saya, ke rumah siapa aja?"
"Baru kamu."
Oh, baru gue, spesial dong.
"Kamu dekat dengan Dani?"
"Bapak kenal?"
"Enggak, cuma tau namanya. Jadi?"
"Saya sama Dani emang deket, kita udah sama-sama dari SMP."
"Suka sama dia?"
"Suka lah, Pak."
"Em, maksud saya kamu ada perasaan antara perempuan dan laki-laki dengan Dani?"
"Enggak. Saya menganggap Dani itu adalah Kakak saya, karena memang Dani lebih tua beberapa bulan dari saya."
"Alhamdulillah."
"Apa, Pak?"
"Nggak apa-apa," jawab Ilham cepat.
Diam-diam Aina terkekeh dengan jawaban Ilham yang terlampaui cepet. Aina dengar apa yang di katakan laki-laki itu, tapi dia sengaja berpura-pura tidak tau.
Aina merebahkan badannya di atas rumput menghadap ke langit. Melihat itu, Ilham juga ikut melakukan apa yang baru saja di lakukan oleh Aina.
"Saya nggak suka sunyi."
Aina menoleh melirik Ilham.
"Kenapa?"
"Saya enggak tau, saya merasa sendirian saat sunyi walaupun banyak orang di deket saya. Lebih baik mereka berbicara tanpa arti dari pada diam."
"Tapi di kelas Bapak tidak suka ada yang ramai."
"Beda Aina."
Aina tidak bertanya apa bedanya, dia merogoh hp nya dari saku. Menyetel lagu milik Shawn Mendes - Imagination.
🎵Oh, there she goes again
Every morning it's the same
You walk on by my house
I wanna call out your name
KAMU SEDANG MEMBACA
AINA FAJ'RI ✓
Teen FictionAina Faj'ri, seorang perempuan yang gemar sekali tertidur di kelas. Karena hobinya itu dia kerap kali dihukum oleh gurunya namun, itu tak membuatnya kapok. Hingga semua dimulai saat ia bertemu dengan seorang guru saat hendak membeli barang. Dari sit...