14 || Dani Bucin

162 67 3
                                    

Sahabatan antara cewek cowok gak bisa? Kata siapa?

Aina Faj'ri

"Selamat pagi anak-anak, keluarkan buku paket, buku tugas, buku catatan, dan alat tulis kalian. Buka buku paket halaman seratus dua puluh tiga. Baca dulu lima belas menit, setelah itu baru saya jelaskan. Silahkan di baca!"

"Jadi guru enak banget ya, Dan tinggal nyuruh muridnya."

"Enak nenek lo ompong," balas Dani.

"Benerkan? Abis nyuruh kita di tinggalin."

"Baca, Na baca! Disuruh baca malah ngebacot ae."

Ck! Sejak kapan Dani jadi rajin baca, biasanya aja kalo gue lagi baca buku di recokin mulus sama dia. Katanya bikin tambah bego.

🚫Tak patut di contoh ya friends.

Kalian pikir setelah Dani menyuruh Aina membaca, Aina akan langsung membaca buku paketnya? No no no! Kalian tau kan hobi dia? Yup! Aina rebahan.

Melipat kedua tangannya di atas meja, kemudian menyembunyikan kepalanya di lipatan itu.

Dani melirik Aina sekilas lalu kembali membaca bukunya. Entah kenapa di mapel ini dia sangat bersemangat.

BAB III. REPRODUKSI WANITA.

Sejak tadi Dani mengamati gambar reproduksi wanita yang terdapat di bukunya. Dia langsung paham dengan materi ini.

Otak mesum!

"Na?"

"Ha?"

"Lo gak mau baca bukunya?"

"Males!"

"Baca gih! Seru tau!"

"Halah males, tumben lo rajin baca?"

"Gak papa sih, cuma suka materinya aja."

"Ha?"

"Ya ada pokoknya. Lo yakin gak mau baca, Na?"

"Gak. Gue mau tidur aja, lima belas menit lumayan."

"Lumayan bikin kepala pusing, kan?"

"Hmm."

"Buku lo gue baca ya, Na. Biar pinter gue berlipat-lipat."

"Serah."

Dani mengambil buku Aina, membuka halaman 123 kemudian membacanya.

Emang buku Dani sama buku Aina beda ya?

Sama kok! Dani nya aja yang kurang kerjaan, gak deh banyak membaca itu banyak ilmu. Tapi kalo Dani, dia cuma pengen liat gambarnya ulang-ulang.

Bukannya pake bukunya sendiri bisa?

Kan udah di bilang, Dani kuker. Suka-suka orang ganteng aja lah.

Dani ganteng?

Mayan, tapi masih gantengan Pak Ilham wkwkw.

Back to topic!

"Sudah kalian baca?"

"Sudah!"

Aina mendongakkan kepalanya saat mendengar suara gurunya.

Di depan, layar LCD menyala. Menampilkan gambar anu.

Dia paham sekarang, lalu menoleh ke arah Dani.

"Mesum lo, Dan!" desis Aina.

"Gue salah apa, njir?!"

"Sok polos bangsat. Dasar cowok!"

AINA FAJ'RI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang