Kalo nggak dandan, keliatan dong buruknya.
Aina Faj'ri
"Dan! Bagi contekan matematika!"
"Gue juga belum, Na! Nyontek sama bocah pojok sana! Nanti kalo dapet, bagi gue."
"Males! Lo aja sana, kayak gak tau dia aja."
"Kali aja kalo sama lo dia mau bagi contekan, Na!"
"Bacot!"
Ini gimana?!
Matematika gue belum selesai. Alamat kena hukuman dah ni.Tringg
"Halo?"
"Ada apa?"
"Bisa ke ruanganku sebentar, sayang?"
"Ngapain? Nemenin makan?"
"Hehe iya."
OMG! PAK ILHAM KAN PINTER, KENAPA GA GUE MANFAATIN AJA?! PINTER LO NA!
"Aku ke sana sekarang!"
Tutt
"Dan, gue mau ke ruangan Pak Ilham dulu ya!"
"Oke!"
Lima belas menit lagi bel masuk, ahh masih ada waktu dikit.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam... Sini, Ai."
"Em- aku boleh minta tolong?"
"Apa, hm?"
Aina menyodorkan buku tulis yang berisi 5 soal matematika kepada Ilham.
"Bantuin ngerjain ini, kamu bisa?"
"Bisa, ini mudah. Apa imbalannya?" kata Ilham menaikan sebelah alisnya.
Kenapa pake imbalan segala sih?! Gak ikhlas banget nih orang - batin Aina kesal.
"Mau apa?"
"Besok kita nikah?"
"ANJIR! MANA BISA KAYAK GITU?!"
"Bercanda, Ai. Jalan-jalan mau?"
"Ok. Tapi cepetan kerjain!"
"Oke."
Kotak makanan.
Ada di samping kanan lengan Ilham, masih tertutup rapat.
Kalo gini berarti gue gak nemenin dia makan dong.Kasian juga kalo nanti pas ngajar kelaperan.
Aina membuka penutup kotak bekal tersebut, menyendok kan nasi beserta lauknya. Menyuapi Ilham.
"Aaa..."
Tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tulis yang di pegang, dia membuka mulutnya.
Lagi,
Begitu seterusnya hingga makanan tersebut habis tak tersisa.
"Selesai!"
"BENERAN? cepet banget."
"Siapa dulu yang ngerjain," katanya sambil membuka tutup botol air mineral.
"Makasih ya, aku ke kelas dulu. Mau bagi jawaban ke Dani. Tataaaa Pak...."
🦂🦂🦂
"Untung tadi lo cepet datengnya, Na. Coba kalo telat dikit, gue bakalan di hukum sama tuh guru satu."
"Aina gitu loh!"
"Kok lo bisa ngerjain?"
"Gue? Hahaha... Ya enggak lah! Itu Pak Ilham yang ngerjain, gue cuma nyuapin dia aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
AINA FAJ'RI ✓
Teen FictionAina Faj'ri, seorang perempuan yang gemar sekali tertidur di kelas. Karena hobinya itu dia kerap kali dihukum oleh gurunya namun, itu tak membuatnya kapok. Hingga semua dimulai saat ia bertemu dengan seorang guru saat hendak membeli barang. Dari sit...