Sebuah Gaun

1.4K 72 5
                                    

"Kau dengar tidak? Tuan Surya mengundang semua pelayan di pestanya!"

"Benarkah? Wah harus dandan biar cantik, siapa tahu dapat jodoh pria tajir." balas seorang pelayan wanita yang tampaknya antusias.

"Kalau kamu Ayu, bagaimana?" Ayu--pelayan wanita yang pernah membuli Bulan tampak memulas sebuah senyuman manis. Dirinya tengah menatap cermin yang memantulkan bayangan wajahnya dan dia memang cantik.

"Yah terserah kalian mau menggaet siapa asal jangan sentuh Tuan Surya karena dia adalah milikku. Aku akan berdandan secantik mungkin agar Tuan Surya tak berpaling pada siapa pun." ujar Ayu.

"Aduh mengancam nih, tentu saja kami tak akan mengganggu Tuan Surya, meski kami mengidolakan Tuan Surya tapi kami tahu dia itu hanya milikmu bukan seperti Bulan." Lantas kening milik Ayu mengerut.

"Jangan ucapkan nama itu, aku selalu kesal mendengar nama asisten pribadi majikan kita!"

"Tapi Ayu jangan anggap remeh loh. Bulan memang jelek tapi dia itu selalu saja menyita perhatian dari Tuan Surya." ujar Tiwi salah satu teman Ayu.

"Aku yakin dia pasti akan dibantu oleh Tuan Surya."

"Kalau soal itu jangan khawatir, aku tahu apa yang harus dilakukan." balas Ayu dengan menggaris sebuah senyuman sinis.

❤❤❤❤

Dalam perjalanan pulang menuju rumahnya, Surya melepas lelah dengan mendengarkan musik di earphone sekaligus melihat pemandangan dari jendela.

Dia terus melihat sampai matanya menangkap sebuah butik. Surya jadi teringat akan pesta topeng dan Bulan yang adalah asisten pribadinya. Mendadak Surya menyuruh sopirnya untuk berhenti.

"Ya Tuan, ada apa?"

"Ayo kita ke toko butik itu dulu, aku ingin membeli beberapa kebutuhan." meski si sopir merasa ada yang aneh dari Tuannya itu sebab butik yang akan mereka kunjungi adalah butik pakaian wanita.

Surya melangkah masuk dengan canggung. Dia menengok ke kanan dan ke kiri, melihat selain beberapa pakaian wanita hanya ada beberapa pelanggan yang semuanya adalah kaum hawa.

Intinya cuma Surya sendiri laki-laki yang ada di butik tersebut. "Selamat datang Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"

"Mmm ... Saya butuh gaun wanita yang cantik."

"Oh silakan tunggu ya Tuan, saya akan cari beberapa baju agar anda lihat." Setelahnya Surya duduk di kursi yang disediakan namun dirinya tak tenang sama sekali.

Surya agak terganggu dengan omongan beberapa wanita yang sekaligus mengambil fotonya secara diam-diam. "Aduh tampannya cowok itu. Dilihat dari pakaiannya sudah jelas pria itu orang berada,"

"Tapi kayanya kamu nggak boleh dekat sama dia soalnya pria itu lagi cari gaun wanita jelas sekali kalau dia sedang memberikan hadiah pada istrinya."

"Oh begitu, sayang sekali ya." Pria itu hanya diam dengan tubuh kaku. Dia pun berusaha mengabaikan semua omongan tersebut dengan membaca majalah wanita.

"Maaf sudah membuat anda lama menunggu, ini adalah beberapa gaun cantik yang direkomendasikan untuk anda."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putri Malam(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang