Part 05

4.7K 424 9
                                    

Kini Ali dan Elena berada di mobil Ali.

"Elena." Ucap Ali menggenggam tangan Elena.

"Maaf ya aku seharusnya tidak membawamu ke acara tadi." Ucap Ali.

"Tidak apa aku hanya tidak menyukai Prilly, dia sangat angkuh." Ucap Elena.

"Iya makanya aku lebih memilihmu dibanding dia, kamu adalah wanita yang terbaik dan aku yakin aku tidak akan salah pilih." Ucap Ali.

Elena pun tersenyum.

"Tolong jangan tinggalkan aku ya." Ucap Elena.

"Iya tidak akan." Ucap Ali.

Lalu Elena pun memeluk Ali.

♤♤♤♤♤♤

Kini Prilly pun berada di perusahaannya bersama Gita dan Acin, Acin adalah lelaki berjiwa setengah perempuan feminim berjabat sebagai Sekretaris Prilly yang baru saja balik dari kampungnya.

"Acin, mana oleh oleh untukku? Kenapa kamu hanya membelikan untuk Lady Deluna saja? padahal kamu  memiliki banyak uang tetapi pelit sekali!" Ucap Gita.

"Eim bukannya pelit yes, tetapi hemat karna cita-cita eim adalah menjadi orang kaya dan moto eim adalah Hemat pangkal Kaya." Ucap Acin.

"Acin kamu bukan hemat tetapi emang pelit dan medit, kamu tahu tidak kalau orang pelit itu nanti kuburannya sempit!" Ucap Gita.

"Ya tinggal di lebarkan dong, jangan kaya orang susah! kan Eim calon orang kaya  yang mengikuti jejak penutan Eim yaitu Lady Deluna!" Ucap Acin.

Prilly pun menghela nafasnya dari tadi Gita dan Acin tak henti hentinya ribut membuat Prilly menjadi tidak konsen bekerja.

"Kalian berdua sepertinya tidak cocok dengan pekerjaan yang aku berikan, kalian lebih cocok menjadi pengacara yang kerjanya hanya berdebat terus, jadi aku sangat menunggu surat pengunduran diri dari kalian." Ucap Prilly dengan wajah datarnya.

Membuat Acin dan Gita langsung melompat dari tempat duduknya ke meja Prilly.

"Lady maaf habis Gita duluan yang memulai." Ucap Acin.

"Kamu jadi lelaki tidak ada gregetnya ya tidak mau mengalah dan malah menyalahkan wanita!" Ucap Gita kesal.

"Kata siapa eim tidak greget? You tidak tahu ya kemarin eim menonton acara pergeludan." Ucap Acin.

"Terus?" Ucap Gita.

"Eim nonton pergeludan dalam cinema Princess ceritanya si Elsa Frozen menjambak rambut si Rapunzel tetapi tidak bisa karena kepanjangan akhirnya dia membekukan rambut si Rapunzel sampai ke akarnya, pokoknya seru deh." Ucap Acin.

"Bagaimana mau menjadi lelaki sejati kalau tontonannya masih princess!" Ucap Gita kesal.

"Eim sekarang udah laki banget ya! And you? Coba seberapa greget you jadi wanita?" Tanya Acin dengan meremehkan.

"Kamu meremehkanku? Apakah kamu tidak tahu semalam aku luluran pakai colagen plus mandi susu selama 4 jam!" Ucap Gita.

"Terus?" Tanya Acin.

"Bukannya menjadi putih malah semakin buluk." Ucap Gita dengan raut sedih.

Acin pun tertawa puas, lalu Acin melihat wajah datar Prilly.

"Kalau Lady Deluna? Seberapa greget anda menjadi wanita?" Tanya Acin.

"Tadi ada yang bertanya seberapa gregetnya aku." Ucap Prilly.

"Terus?" Tanya Acin.

"Besoknya mati." Ucap Prilly lalu pergi.

Mata Acin pun melotot dan menelan ludahnya dengan susah payah.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang