Part 22

4.8K 472 26
                                    

Kini Prilly pun menuju ke Mansion Jung karena dia sudah sangat lama tak mengunjungi tempat itu.

Lalu Prilly pun turun dari mobil sportnya dan seluruh pelayan pun menunduk hormat.

"Selamat datang Lady Deluna." Ucap seluruh pelayan.

Lalu terdengar teriakan dari dalam.

"Dasar pelayan bodoh! Cepat bersihkan lantai!"

"Hei bajuku mana? Cepat aku ingin pergi sekarang pelayan bodoh!"

"Sepatuku juga yang paling mahal bawa kesini!"

Prilly pun mengerutkan dahinya mendengar suara itu.

"Siapa di dalam?" Tanya Prilly.

"Nona Terry, Lady." Ucap salah satu pelayan menunduk.

Lalu Prilly pun langsung melangkah ke dalam dan membuat Terry terkejut bukan main melihat kehadiran Prilly.

"Eh suadaraku Prilly datang duduk disini." Ucap Terry tersenyum menyambut Prilly.

"Sejak kapan aku menganggapmu saudara?" Tanya Prilly.

"Prilly kitakan saudara meskipun tidak sekandung tetapi aku tetap menanggapmu seperti saudaraku." Ucap Terry.

"Tetapi sekarang aku menganggapmu sebagai pelayan di Mansion ini." Ucap Prilly.

Membuat Terry melotot.

"Semuanya perhatian!" Ucap Prilly berteriak.

Seluruh pelayan pun memperhatikan Prilly.

"Mulai Sekarang dia bukan siapa siapa lagi disini,kalau dia masih ingin tinggal disini suruh dia untuk menjadi pelayan bila dia tidak mau usir saja, mengerti?" Ucap Prilly.

"Siap mengerti Lady!" Ucap seluruh pelayan.

"Hey Prilly kenapa kamu begitu tega denganku!" Ucap Terry kesal.

Prilly pun pergi menghiraukan ucapan Terry.

"Hey! Prilly!!!" Panggil Terry berteriak.

Tetapi Prilly menghiraukannya.

♤♤♤♤♤♤

Kini Ali sedang berada di rumah sakit, dia pun berjalan meuju ruangan Gita lalu masuk bersama satu orang suster.

"Eh Dokter Raphali." Ucap Gita tersenyum.

Ali pun langsung mengecek Gita.

"Kamu sudah sembuh, dan sudah boleh pulang hari ini." Ucap Ali.

Gita pun melotot.

"Tapi Dokter saya masih mual dan demam." Ucap Gita lirih.

"Itu kondisi yang cukup wajar, di rawat jalan juga nanti akan sembuh." Ucap Ali.

"Yang penting anda harus menjaga pola makan dan jangan makan sembarangan." Ucap Ali.

Gita pun tersenyum.

"Baik Dokter." Ucap Gita.

"Selamat atas kesembuhannya, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Ali lalu beranjak pergi.

"Dokter tunggu!" Ucap Gita.

Langkah Ali pun terhenti.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang