Part 48

6.1K 630 108
                                    

Kini pemakaman Vhersia pun di laksanakan.

Prilly menangis di balik kacamata hitamnya.

Media pun langsung heboh mengetahui bahwa Vhersia adalah ibu kandung dari Prilly.

"Untuk sementara ini Nyonya eim sedang berduka,jadi tolong you you semua jangan menyerbunya nanti akan ada waktu dimana dia akan mengklarifikasi semuanya dari A sampai Z." Ucap Acin.

"Baik."

Sang wartawan pun mengangguk mengerti dan hanya memotret Prilly saja.

Prilly pun menatap nanar melihat ibunya sedang di kuburkan, Ali pun datang memeluk Prilly untuk menguatkannya.

Prilly pun menyenderkan di dada Ali dan menangis.

Ali pun mengelus punggung Prilly.

Pemakaman Vhersia pun telah selesai di laksanakan.

Prilly pun diantar ke penthousenya oleh Ali.

"Kamu belum makan dari kemarin, mau apa biar aku belikan?" Tanya Ali.

Prilly pun menggeleng.

"Aku hanya butuh waktu sendiri." Ucap Prilly.

Ali pun menatap Prilly yang masih terpuruk.

"Baiklah, aku akan pergi kalau terjadi sesuatu padamu cepat hubungi aku ya." Ucap Ali.

Prilly pun mengangguk lalu duduk di bangku samping jendela menatap keluar.

Ali pun menghela nafasnya lalu keluar, dia tak pulang tetapi dia stay berada di bawah penthouse Prilly jadi dia bisa selalu siaga menjaga Prilly.

Acin pun datang.

"You ngapain berada di bawah Dokter Raphali?" Tanya Acin.

"Dia sedang butuh waktu untuk sendiri, biarkan saja jangan mengganggunya." Ucap Ali.

Acin pun mengangguk lalu duduk di samping Ali.

"Eim bawa mcdonald banyak untuk makan, di makan dulu Dokter Raphali." Ucap Acin.

"Terima kasih tetapi saya tidak memakan junkfood." Ucap Ali.

Acin pun hanya menyengir, dia lupa lelaki di hadapannya ini adalah seorang Dokter jadi sudah pasti sangat memperhatikan menu makannya.

♤♤♤

Prilly pun sedang menatap kota Jakarta pada malam hari yang terlihat jelas di jendela besar penthousenya.

Sekarang dia sebatang kara tak memiliki siapapun Rio sudah di hukum mati kemarin dan Vhersia pun juga telah bunuh diri.

Dia memang sangat dendam dengan kedua orang tuanya tetapi di hati yang paling dalam dia juga sangat sedih ketika orang tuanya meninggal.

"Semoga kalian berdua tenang disana, maaf aku tidak pernah menjadi anak yang berbakti." Ucap Prilly dengan mata yang berkaca kaca.

Skip.

Kini hari pun berganti menjadi pagi Prilly pun telah siap untuk menuju ke perusahaannya bagaimana pun dia tidak boleh terpuruk terlalu lama.

Saat dia membuka pintu pun terkejut melihat Ali dan Acin sedang tertidur di depan pintu.

Ali dan Acin pun bangun saat mendengar bunyi suara pintu terbuka.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang