Part 32

5.6K 551 50
                                    

Kini Prilly pun keluar dari mobil sportnya lalu masuk ke dalam perusahaan wajahnya kembali dengan kedataran membuat para Karyawan ketakutan setengah mati bertemunya.

Prilly pun duduk di bangku kebesarannya.

"Kumpulkan semua laporan, aku ingin mengecek semuanya, bila ada laporan yang belum siap langsung pecat." Ucap Prilly datar.

"Baik Lady." Ucap Acin lalu pergi.

Beberapa menit kemudian Acin pun membawa setumpuk berkas, dan Prilly pun mulai mengeceknya.

Berkas demi berkas telah di lempar dengan kasar ke lantai oleh Prilly membuat Acin menunduk takut.

"Stupid! Bagaimana bisa mereka lolos menjadi karyawan di perusahaanku? Satu laporan pun tidak ada yang benar pecat semuanya aku tidak mau memiliki sampah di perusahaanku!" Ucap Prilly.

"Sabar Lady Delun--" Acin pun langsung menutup mulutnya.

"Apa kamu juga mau di pecat? Lady Deluna sudah mati sekarang aku adalah Prilly Jung jadi panggil aku Nyonya Jung!" Ucap Prilly dengan tatapan tajamnya.

Membuat Acin menunduk takut semenjak kembali Ladynya telah berubah drastis dan menjadi dua kali lipat lebih kejam ntah apa yang merasuki Ladynya itu.

"Maaf Nyonya Jung saya tidak sengaja." Ucap Acin.

"Pergi sana!" Ucap Prilly.

"Baik Nyonya Jung." Ucap Acin lalu pergi.

Skip.

Kini Prilly pun berada di lobby perusahaannya ingin masuk ke mobil tetapi di tahan oleh Vhersia.

"Prilly, kamu masih hidup?!" Ucap Vhersia.

Prilly pun menghempaskan tangannya.

"Saya tidak mengenal anda." Ucap Prilly.

"Mama tahu kamu sangat kecewa dengan mama, maafkan mama Prilly." Ucap Vhersia.

Prilly pun tertawa sinis.

"Mama saya itu sudah mati jadi tolong pergi dari sini sebelum saya membuat hidup anda semakin hancur." Ucap Prilly lalu masuk ke mobilnya dan melajukannya keluar.

♤♤♤♤♤♤♤

Kini Ali sedang berada di rumah sakit bukannya memikirkan kerjaan tetapi dia sibuk memikirkan bagaimana dia mendapatkan kesempatan dari Prilly lagi.

Ryan pun masuk.

"Hey Raphali." Ucap Ryan lalu duduk manis di bangku hadapan Ali.

"Jika hanya ingin mengganggu pergilah aku sedang sibuk." Ucap Ali.

"Kamu terlalu negatif thinking kepadaku, aku kesini ingin memberitahu bahwa kita akan di tugaskan ke daerah pedalaman Sulawesi yang sedang krisis perawatan." Ucap Ryan.

Membuat Ali terkejut.

"Kapan?" Tanya Ali.

"Bulan depan." Ucap Ryan.

Ali pun terdiam, bagaimana bisa dia mendapatkan kesempatan Prilly jika dia berada jauh di pedalaman.

"Kalau begitu Aku ingin pulang dan pergi berkencan dengan suster Anna, selamat bekerja." Ucap Ryan lalu pergi.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang