Part 15

5K 463 13
                                    

Prilly pun sedang berada di toilet menetralkan rasa emosinya saat melihat ibu kandungnya secara langsung, sudah belasan tahun ibunya menghilang begitu saja dan meninggalkannya dengan para iblis squad membuat Prilly begitu membenci ibunya.

Vhersia pun masuk ke dalam toilet.

"Prilly? kamu Prilly kan?!" Ucap Vhersia.

"Anda salah orang, saya tidak mengenal anda!" Ucap Prilly begitu datar lalu melangkah keluar dari kamar mandi.

"Tidak, aku tahu betul kamu itu Prilly!" Ucap Vhersia.

Mendengar ucapan Vhersia membuat langkah Prilly terhenti dan tangan Prilly mengepal sempurna.

"Aku sering melihatmu di televisi, kamu begitu hebat sekarang." Ucap Vhersia.

Prilly pun tertawa sinis lalu membalikkan badannya.

"Ya, aku memang hebat meskipun tanpa orang tua yang mendampingiku." Ucap Prilly.

"Sebenarnya aku menghampirimu kesini, ada hal yang ingin ku bicarakan kepadamu." Ucap Vhersia.

Prilly pun hanya diam menyimak.

Vhersia pun menghela nafasnya.

"Aku sudah kembali ke Indonesia dan aku akan menetap selamanya disini, aku ingin kita tidak pernah saling mengenal satu sama lain dan jangan pernah mengaku kalau aku adalah ibu kandungmu, aku tidak ingin semua orang tahu masa laluku yang begitu suram sehingga reputasiku hancur dan aku tidak mau itu terjadi." Ucap Vhersia.

"Hidupku sudah tenang dan sangat bahagia sekarang, dan aku sudah memiliki keluarga yang begitu harmonis jadi tolong kamu jangan mengganggu semuanya." Ucap Vhersia lagi.

Prilly pun memandang Vhersia dengan sangat datar, meskipun hatinya terasa sangat sakit mendengar pernyataan ibunya tetapi dia selalu bisa menutupi semua rasa yang dia rasakan dengan wajah datar dan senyuman sinisnya.

Lalu Prilly pun tersenyum sinis.

"Aku juga tidak akan sudi menganggapmu sebagai ibu kandungku, bahkan aku jauh lebih sudi mengaku ibuku sudah mati dibanding harus mengakuimu seorang ibu." Ucap Prilly.

Membuat Vhersia terdiam menatap Prilly dengan tatapan marah.

"Terserah kamu, lakukan saja apapun yang kamu mau tetapi jangan pernah menyangkut pautkan aku di hidupmu dan mengacaukan hidupku!" Ucap Vhersia.

"Nona Vhersia, Apakah kamu melihat televisi kemarin? Velisia,Tessa,Roy,bahkan Rio mereka semua telah hancur di tanganku sendiri, dan kini aku telah memiliki target sasaran baru untuk ku hancurkan sama seperti mereka." Ucap Prilly tersenyum sinis.

"Jadi tunggu dan saksikan saja kehancuranmu." Ucap Prilly lagi lalu pergi dari toilet.

Vhersia pun menatap kepergian Prilly dengan tatapan tajam.

"Aku tidak akan membiarkannya menghancurkan hidupku!" Ucap Vhersia.

♤♤♤♤♤♤

Kini Prilly sedang berada di perusahaannya, pertemuannya dengan ibunya tadi membuat hatinya begitu dendam.

Dia pun membuka laci mejanya lalu mengambil sebuah foto kedua orang tuanya yang diam diam dia simpan.

"Karena kalian sendiri yang membentukku menjadi anak yang durhaka, jadi jangan salahkan bila aku seperti ini." Ucap Prilly lalu meremas foto itu.

"Lady ayo ke ruang meeting Hilton's Group sudah menunggu." Ucap Acin.

Prilly yang mendengar Hilton pun langsung terkejut.

"Apakah Hilton's Group ingin bekerja sama?" Tanya Prilly.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang