Part 14

4.8K 467 21
                                    

Prilly pun mencegat Elena yang sedang menunggu bus dengan menggunakan topi,syal,kacamata,dan masker untuk penyamarannya.

"Ternyata kelakuanmu tak sepolos wajahmu." Ucap Prilly tersenyum sinis.

Elena pun menunduk.

"Aku sangat tidak sudi menerima kenyataan bahwa Raphali lebih memilih wanita rendahan yang jauh tidak lebih unggul dariku." Ucap Prilly.

"Apalagi wanita rendahan itu berselingkuh membuatku jauh semakin tidak sudi." Ucap Prilly.

"Silahkan saja bicara kepadanya, dia tidak akan mempercayai perkataan wanita sepertimu! dia terlalu percaya denganku." Ucap Elena.

Prilly pun tertawa sinis.

"Kamu yakin dengan ucapanmu?" Tanya Prilly.

"Ya! Dia sudah terlalu cinta denganku dan dia tidak akan mempercayai ucapan orang lain selain aku!" Ucap Elena.

Prilly pun tersenyum.

"Apakah kamu tidak ingin mengetahui apa isi di kantongku?" Tanya Prilly.

Elena pun langsung menarik kantong celana Prilly dan melihat sebuah handphone yang sedang merekam audio.

Elena pun melotot dan berusaha merebut handphone Prilly.

Prilly pun menghindar dan menendang Elena sehingga jatuh.

Prilly pun tersenyum sinis.

"Lemah sekali, tidak sebanding untuk menjadi lawanku." Ucap Prilly lalu pergi.

Elena pun menatap kepergian Prilly dengan raut gelisah.

Skip.

Kini Prilly berada di Rumah sakit untuk mengecek kondisi kepalanya.

Prilly hafal dengan ruangan Ali lalu dia pun masuk ke dalam ruangan Ali dan membuat Ali terkejut.

Dengan santainya Prilly pun duduk di sofa.

"Mau apa kesini?" Tanya Ali.

"Mau konsultasi tentang kepalaku." Ucap Prilly.

"Kamu salah ruangan, dokter Ryan di sebelah." Ucap Ali.

"Aku tidak salah ruangan, memang dari awal niatku mau ke ruanganmu." Ucap Prilly.

"Aku tidak bisa, aku akan segera pulang." Ucap Ali melepas jasnya.

"Kamu masih membenciku?" Tanya Prilly.

"Tidak." Ucap Ali.

"Lalu mengapa kamu tidak mau menanganiku? Apakah aku tidak cukup cantik?" Tanya Prilly.

"Jam tugasku sudah selesai, lagi pula dari awal kamu di tangani oleh Dokter Ryan bukan aku jadi tidak bisa mengganti Dokter lagi." Ucap Ali.

"Kamu tahu? Di dunia ini tidak ada kata tidak bisa untukku semua pasti bisa, meskipun itu hal mustahil yaitu kamu." Ucap Prilly dengan senyum menantangnya.

Ali pun menghiraukan ucapan Prilly lalu segera meninggalkan ruangannya tetapi dengan cepat Prilly menghalangi pintu.

"Hey! Kamu belum memeriksaku bagaimana bisa pergi begitu saja?" Ucap Prilly.

"Kamu bukan pasienku, jadi aku tidak memiliki urusan apapun denganmu." Ucap Ali.

"Jadi seperti ini sifat seorang dokter yang katanya terbaik di seluruh Asia? Ternyata kamu hanya pencitraan saja baik dengan pasien." Ucap Prilly melipat kedua tangannya ke depan.

"Aku memang baik tetapi tidak berlaku untukmu." Ucap Ali.

Prilly pun berdecak kesal lalu langsung keluar dari ruangan Ali.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang