extra part (two-three)

4.3K 404 34
                                    

Kini arwah Prilly pun tembus ke sebuah ruangan yang sangat ramai.

Bukan ramai manusia tetapi ramai para roh yang keluar dari raganya.

Seluruh arwah pun langsung menengok ke arah Prilly dengan wajah melongo.

"Nyonya Jung?!"

"Wah! Saat menjadi arwah pun kecantikannya masih terlihat dengan jelas!"

Prilly pun mengerutkan dahinya.

"Tempat apa ini?" Ucap Prilly bingung.

"Nyonya Jung anda jalannya cepat sekali." Ucap Tita.

"Bagaimana bisa aku jalan, kakiku saja tidak menapak? Apakah kamu meledekku?" Ucap Prilly dengan tatapan tajamnya.

"Maaf Nyonya Jung, saya tidak bermaksud meledek anda." Ucap Tita menyengir.

Seluruh arwah pun langsung menghampiri Prilly.

"Nyonya Jung! Wah saya tidak menyangka bisa bertemu anda di saat seperti ini!"

"Tempat apa ini?" Tanya Prilly.

Lalu seluruh arwah pun saling melihat satu sama lain lalu mereka pun membentuk farmasi.

"Selamat datang di IRI Nyonya Jung!" Ucap seluruh arwah menyambut kedatangannya.

"IRI? Apa itu IRI?" Tanya Prilly bingung.

"Iri adalah Ikatan Roh Indonesia Nyonya Jung!" Ucap Tita.

Prilly pun hanya melongo.

"Kalian sudah berapa hari keluar dari raga kalian?" Tanya Prilly.

"Saya sudah satu bulan."

"Saya sudah setahun."

"Kalau saya 3 tahun."

"Apakah selama itu?" Tanya tanya Prilly.

"Kami tidak tahu sampai kapan kami akan seperti ini."

"Bahkan raga saya sudah di taruh di kamar mayat."

Prilly pun melongo, bagaimana jika dia akan lama kembali ke dalam raganya apakah Raphali akan menyerah? Atau bagaima jika dia tidak bisa kembali apakah Raphali akan menikahi wanita lain?

"Tidak!" Ucap Prilly berteriak.

Membuat seluruh arwah terkejut.

"Ada apa Nyonya Jung?" Tanya Tita.

"Aku tidak bisa seperti ini!" Ucap Prilly lalu pergi.

"Nyonya Jung tunggu!" Ucap Tita lalu mengejar Prilly.

Prilly pun langsung keruangannya dan melihat Ali yang sedang memeriksanya bersama Dokter Ryan dan Profesor Hardin.

"Kondisinya semakin hari semakin memburuk." Ucap profesor Hardin.

"Bagaimana kalau bawa Nyonya Jung ke Jerman atau Amerika?" Tanya Ryan.

Ali pun menggeleng.

"Kondisinya sangat tidak memungkinkan membawa dia perjalanan jauh." Ucap Ali menatap sendu Prilly.

"Lagi pula Dokter Raphali adalah Dokter terbaik di Asia, keahliannya setara dengan dokter dokter yang berada di luar negeri jadi tidak perlu membawa Nyonya Jung berobat ke luar negeri." Ucap Profesor Hardin.

Dokter Ryan pun mengangguk.

"Betul juga." Ucap Dokter Ryan.

"Jadi apa langkahmu selanjutnya?" Tanya Profesor Hardin.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang