extra part. (one-three)

5.9K 560 75
                                    

Setelah mendapatkan kabar bahwa Prilly kecelakaan dengan kondisi kritis Raphali pun langsung berlari sekencangnya dari ruang operasi menuju ruang unit darurat.

Matanya sudah memerah dan tubuhnya bergetar tetapi dia harus kuat berlari untuk menghampiri Prilly.

"Bagaimana kondisinya?!" Tanya Ali kepada Ryan.

Ryan pun menghela nafasnya.

"Kondisinya masih kritis,karena kepalanya sudah berkali kali terbentur apalagi benturan kali ini sangat keras dibanding benturan kemarin sehingga kepala Prilly bocor." Ucap Ryan.

Ali pun hanya bisa terdiam lalu dia pun langsung masuk ke dalam.

"Biarkan kasih waktu Raphali berdua dengan Nyonya Jung." Ucap Ryan.

"Tetapi Dok,melihat kondisinya yang parah sekarang apakah Nyonya Jung akan sadar dan sembuh?" Tanya Suster.

Ryan pun menghela nafasnya berat.

"Aku rasa ini pertemuan terakhir mereka, jadi biarkan saja Dokter Raphali menemui Nyonya Jung untuk yang terakhir kalinya." Ucap Ryan dengan tatapan sendu.

"Ryan sialan! Dikira aku akan secepat itu untuk meninggal?! Jika aku sampai meninggal ,kamu duluan lah yang akan ku gentayangi karena tidak becus menanganiku!" Ucap Prilly yang arwahnya keluar dari tubuhnya dan mengangkat tangannya ingin mencekik Ryan.

"Kasihan sekali Dokter Raphali, padahal dia sangat mencintai Nyonya Jung saya tidak bisa membayangkan jika Nyonya Jung meninggal." Ucap Suster sedih.

"Ayo sebaiknya kita pergi saja." Ucap Ryan lalu pergi.

Ali pun melihat keadaan Prilly yang sangat memperihatinkan bajunya sudah penuh bersimbah darah di tambah kepalanya yang bocor dada Ali serasa sesak saat melihat kondisi Prilly sekarang.

Lalu Ali pun menggapai tangan Prilly dan menggenggamnya.

"Nana." Ucap Ali lirih.

"Besok kita akan menikah Nana, bagaimana bisa kamu menjadi seperti ini." Ucap Ali lagi.

"Jangan pergi dulu Nana, aku masih sangat membutuhkanmu di hidupku." Ucap Ali lirih.

Arwah Prilly pun menatap sedih lalu tangan Prilly pun berusaha mengelus kepala Ali meskipun tembus.

Lalu pintu pun terbuka dan terlihatlah Acin datang.

"Nyonya Jung! Oh my god kenapa you bisa begini!" Ucap Acin yang baru datang menangis.

"Nyonya Jung! Yaampun bajunya bersimbah darah, dan kepalanya bocor! Nyonya Jung eim sedih banget eim tidak bisa hidup tanpa you!" Ucap Acin Histeris.

Arwah Prilly pun menatap datar Acin.

"Dasar lekong perusak suasana!" Ucap Prilly.

"Nyonya Jung harus bangun! Bagaimana jika you meninggal keadaan ekonomi di seluruh Asia pasti akan sangat kacau, bagaimana fashion asia kalau you meninggal tidak akan ada lagi fashion icon Asia yang seperti anda, bagaimana nanti fans anda di seluruh Asia pasti mereka akan histeris!" Ucap Acin.

"Berlebihan sekali! Lihat saja jika aku sudah bangun kamulah yang akan mati!" Ucap Prilly kesal.

"Bisakah kamu tidak berlebihan seperti itu? Suaramu sangat berisik." Ucap Ali dengan tatapan sendunya.

"Bagus itu baru Raphaliku! Marahkan saja dia karena telah merusak suasana kita!" Ucap arwah Prilly.

"Maaf Dokter Raphali eim sangat sedih melihat keadaan nyonya eim yang sangat memperihatinkan seperti ini." Ucap Acin menangis histeris.

"Bisakah tinggalkan ruangan ini? Aku hanya ingin berdua dengan Nana." Ucap Ali.

"Tapi Dokter Raphali eim juga ingin melihat kondisi Nyonya eim!" Ucap Acin.

"Keluar." Ucap Ali tegas dengan tatapan tajam namun sendu dan membuat Acin takut.

"Iya eim akan keluar." Ucap Acin takut lalu pergi.

Arwah Prilly pun tertawa sinis.

"Rasakan!" Ucap arwah Prilly.

Ali pun mendekatkan bibirnya ke telinga Prilly.

"Please I need you to my future life, wake up ok. (Aku mohon,Aku membutuhkanmu untuk masa depan hidupku, bangun ok)." Ucap Ali lirih.

Air mata Ali mengalir membuat Prilly terkejut pasalnya baru kali ini dia melihat Ali menangis.

"It's ok kalau kamu mau tidur sebentar tapi aku mohon hanya sebentar jangan selamanya." Ucap Ali.

"Aku akan menunggumu,I love you Nana." Ucap Ali lagi lirih di telinga Prilly.

"Hey selama aku hidup kamu bahkan tidak pernah mengucapkan itu! Apakah aku harus dalam kondisi seperti ini dulu agar kamu mengatakan itu kepadaku!" Ucap Prilly kesal.

Prilly pun menghela nafasnya.

"Tetapi bagaimana bisa roh dan ragaku terpisah seperti ini? Lalu bagaimana cara masuk kembali ke tubuhku?" Ucap Prilly bingung.

"Anda keluar juga Nyonya Jung?" Ucap seseorang yang tiba tiba hadir membuat Prilly terkejut.

"Siapa kamu?" Ucap Prilly.

"Saya Tita pasien kamar 1403 sebelahan dengan anda saya sangat mengidolakan anda dari dulu tidak nyangka kita bertemu saat seperti ini, saya juga keluar dari raga saya tetapi tidak tahu cara masuknya lagi bagaimana, saya kasihan melihat tunangan saya menangis terus sepanjang hari." Ucap arwah Tita panjang lebar.

"Aku sangat menghargaimu sebagai fansku tetapi sayangnya aku tidak mau tahu tentang urusanmu" Ucap arwah Prilly lalu pergi.

Membuat arwah Tita pun melongo.

"Sifat angkuhnya memang sudah melekat dalam jiwa dan raga tetapi dia sangat keren aku menyukai!" Ucap arwah Tita.

"Nyonya Jung tunggu saya!" Ucap arwah Tita mengejar Prilly.

Extra partnya sampai 3  part yes gesss 💗

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang