Part 39

5.6K 535 63
                                    

Setelah menempuh perjalanan sangat panjang dan sangat jauh kini Ali,Ryan dan dokter lainnya pun sudah sampai di sebuah pedalaman Sulawesi.

Dingin,asri, dan tidak ada polusi sedikit pun adalah gambaran desa itu.

"Gila! Aku baru tahu masih ada tempat seperti ini di sulawesi." Ucap Ryan menatap takjub.

Lalu para warga pun berlomba lomba menyambut kedatangan mereka dengan gembira.

"Selamat datang di desa kami saya Tarno kepala desa disini." Ucap kepala desa itu tersenyum.

"Saya profesor Hardin dari Rumah Sakit Jakarta dan saya telah berjanji untuk membawa rekan rekan saya, yang itu Dokter Ryan,yang itu dokter Yosep,yang itu Dokter Tyga,dan yang terakhir itu Dokter terbaik di Asia yaitu Dokter Raphali." Ucap Profesor Hardin.

Para wanita desa pun berjeritan saat melihat Ali.

"Terima kasih Tuan Dokter Hardin, ayo saya antarkan kalian ke tempat tinggal kalian sementara sudah di siapkan." Ucap kepala desa.

"Baik ayo." Ucap Hardin.

Lalu mereka pun berjalan menuju tempat penginapan dan Ali tak henti hentinya menjadi sorotan wanita desa karena wajahnya yang kelewat tampan.

"Nah disini tempatnya, mohon maaf bila kecil tetapi ini sudah saya bersihkan." Ucap pak Tarno.

"Tidak apa apa pak, saya mengucapkan terima kasih banyak." Ucap Profesor Hardin.

"Kalau begitu tuan dokter semuanya silahkan beristirahat istri saya akan membuatkan makanan untuk kalian." Ucap pak Tarno.

"Terima kasih pak, maaf bila merepotkan." Ucap Profesor Hardin.

"Sangat tidak merepotkan, kalian adalah pahlawan kami jadi tidak perlu merasa di repotkan." Ucap pak Tarno.

"Terima kasih pak." Ucap Ali.

"Sama sama, saya permisi dulu ya." Ucap pak Tarno lalu pergi.

"Yasudah kalian istirahat jaga kondisi kalian jangan sampai sakit." Ucap profesor Hardin.

Lalu mereka pun masuk ke kamarnya masing masing Profesor Hardin tidur sendiri, para suster tidur sekamar, Dokter Tyga sekamar dengan Dokter Yosep,sedangkan Ali tidur bersama Ryan,yap nasib memang.

"Raphali, kamu tahu tidak? Dari tadi jantungku berdegup kencang takut ketahuan dengan mereka, ternyata tidak!" Ucap Ryan tersenyum senang.

"Aku tidak perduli." Ucap Ali lalu memainkan handphonenya membuat Ryan memasang wajah asamnya.

"Nasib punya teman yang tidak ada akhlak." Ucap Ryan.

"Jangan berbicara akhlak terus cepat pasang Internet Satelit." Ucap Ali.

Membuat Ryan melongo.

"Aku?! Apakah kamu gila?" Ucap Ryan.

"Ya." Ucap Ali.

"Kenapa harus aku?" Tanya Ryan dengan wajah melasnya.

"Yang beli siapa?" Tanya Ali.

"Iya iya, aku akan memasangnya." Ucap Ryan pasrah lalu mengambil Internet satelit dan pergi.

Skip.

Kini Internet Satelit pun telah di pasang karena pedalaman dan susah sinyal jadi Ali sudah berinisiatif membeli Internet satelit merk UBIQU.

Ali pun mengecek notifikasinya dan ternyata Prilly belum membalas chatnya wajar saja karena dia ke Amerika jadi butuh 23 Jam untuk sampai kesana.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang