Part 41

6K 600 112
                                    

Kini pesawat pribadi Prilly landing di bandara sulawesi.

"Thanks nice flight." Ucap Prilly kepada Pilot dan Pramugari.

"Thanks to believe me Miss Jung." Ucap pilot.

Lalu Prilly pun turun dari pesawat dan langsung naik mobil yang telah di siapkan.

"Nyonya Jung kenapa you ngajak eim ikut? Apa you mau mengajak eim liburan ya?" Tanya Acin tersenyum.

"Karna kamu yang akan membawa koper dan seluruh perlengkapanku." Ucap Prilly sambil mengecek handphonenya melihat Shareloc yang Ali telah kirim.

Acin pun hanya diam memasang wajah asamnya.

"Apa perjalanan masih jauh?" Tanya Prilly kepada sang sopir.

"Masih Nyonya sekitar 8 jam lagi dan nanti ada jalan yang tidak bisa di lewati oleh kendaraan apapun jadi harus jalan sepanjang 5 kilometer Nyonya." Ucap sang sopir.

"What?! Omg! Sejauh itukah? Nyonya perasaan eim tidak enak lebih baik kita kembali saja yuk." Ucap Acin.

"Tidak, aku akan melanjutkan perjalanan ini kalau kamu mau kembali saja sendiri." Ucap Prilly.

"Yang benar Nyonya? Iya eim kembali saja ya Nyonya badan eim sakit semua berjam jam di dalam pesawat." Ucap Acin memegang badannya.

"Silahkan, tetapi kamu tidak usah datang ke perusahaanku lagi." Ucap Prilly.

"Tidak jadi deh, eim berubah fikiran kayanya eim harus menyatu dengan alam." Ucap Acin menyengir.

Prilly pun hanya diam melihat jendela mobil di kota Sulawesi yang sedang terguyur hujan deras.

♤♤♤♤♤♤

Kini Ali pun berada di puskesmas bersama Ryan.

Ali pun tersenyum melihat handphonenya karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan Prilly.

Setelah sekian lama berpisah akhirnya dia dapat bertemu dengan Prilly, tak bisa di pungkiri bahwa dia memang sangat merindukan wanita itu.

"Hey, kenapa kamu tersenyum sendiri seperti itu? Apakah kamu sudah gila?" Tanya Ryan.

"Prilly akan kesini." Ucap Ali.

"Wah! Pantas saja kamu dari tadi senyum sendiri aku kira kamu telah gila karena terlalu lama berada disini." Ucap Ryan.

"Apakah dia membawa oleh oleh dari Amerika?" Tanya Ryan lagi.

"Untuk apa?" Tanya Ali.

"Untuk aku." Ucap Ryan.

"Memangnya kamu siapa? Dia adalah pacarku bukan pacarmu jadi untuk apa dia membelikanmu oleh oleh." Ucap Ali lalu berdiri merapihkan berkas berkasnya yang berada di meja.

"Minta lah dengan para wanitamu yang seperti asrama wanita itu." Ucap Ali lagi lalu pergi.

"Hey! Kalau tidak mau mengasih oleh oleh setidaknya jangan julid seperti itu!" Ucap Ryan kesal.

Ali pun berjalan kembali karena shiftnya telah selesai.

"Dokter Raphali." Panggil Lira dari jauh lalu Lira pun berlari menuju Ali.

"Ada apa?" Tanya Ali.

"Bapa saya memanggil anda kerumah karena Amma saya sakit Dokter." Ucap Lira.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang