Part 38

5.4K 516 59
                                    

Kini Ali sedang berada di ruang meeting bersama para dokter lainnya.

"List nama Dokter yang akan bertugas di Sulawesi adalah Dokter Raphali,Dokter Ryan,Dokter Tyga,dan Dokter Yosep." Ucap Profesor Hardin.

"Dan List Perawat yang akan bertugas di sulawesi Suster Ana, Suster Lina, dan Suster Susi." Ucap Profesor Hardin lagi.

Membuat Ryan melotot terkejut bagaimana bisa ketiga suster yang telah dia modusi ikut semua mau komplain tetapi takut ketahuan jadi serba salah posisinya.

Ali pun hanya menahan tawanya melihat wajah Ryan yang merah panik.

"Baik kita akan berangkat minggu depan, persiapkan diri kalian." Ucap Profesor Hardin.

Skip.

Kini Ali dan Ryan pun berada di kantin rumah sakit Ryan menjambak rambutnya frustasi.

"Bagaimana bisa menjadi seperti ini? Kenapa ketiganya ikut bertugas?! Apakah Profesor Hardin memiliki dendam kepadaku!" Ucap Ryan.

"Profesor Hardin tidak sekurang kerjaan seperti itu." Ucap Ali.

"Tapi bagaimana ini? Raphali apa nanti aku pura pura sakit saja agar aku tidak jadi ikut bertugas ke sana?!" Ucap Ryan menatap Ali dengan wajah frustasinya.

"Pura pura mati saja." Ucap Ali lalu mendapat tonjokan oleh Ryan.

"Hey! Kamu berani menonjok Raphaliku?!" Ucap Prilly yang tiba tiba sudah berada di kantin rumah sakit dengan tatapan tajamnya membuat Ryan terkejut.

Lalu Prilly pun duduk dengan anggun.

Ryan pun menunduk takut menatap wajah Prilly.

"Habis dia menyebalkan sekali!" Ucap Ryan.

"Raphaliku tidak pernah menyebalkan, tetapi kamu lah yang menyebalkan playboy!" Ucap Prilly.

"Hey!" Ucap Ryan lalu langsung menatap Prilly tetapi nyalinya  langsung kembali menciut saat melihat wajah Prilly.

"Apa?!" Ucap Prilly dengan nada tinggi.

"Tidak." Ucap Ryan kembali menunduk

Ali pun hanya tertawa kecil.

"Aku lebih baik mojok di ruanganku saja dibanding harus berada disini." Ucap Ryan lalu langsung pergi.

"Dia kenapa tumben sekali lesu seperti itu?" Tanya Prilly.

"Kita akan di tugaskan ke Sulawesi minggu depan tetapi para suster yang dia dekati ikut semua." Ucap Ali.

"Kamu akan ke sulawesi minggu depan?!" Ucap Prilly terkejut.

Ali pun mengangguk.

"Iya, kenapa?" Tanya Ali.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?!" Ucap Prilly kesal.

"Ini aku sudah memberitahumu." Ucap Ali.

"Mendadak sekali kamu memberitahuku!" Ucap Prilly melipat tangannya di depan dada kesal.

"Aku akan sebulan bertugas di sana." Ucap Ali.

Membuat Prilly terkejut.

Graceful WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang